SuaraJogja.id - Aksi panic buying sebagian masyarakat yang memborong susu beruang beberapa waktu lalu nyatanya jadi perhatian pendakwah Gus Miftah.
Belum lama ini lewat unggahan video di akun Instagramnya, Gus Miftah mengungkapkan berdasarkan riset terkini bukan susu beruang yang ampuh melawan Covid-19, melainkan ASI atau Air Susu Ibu.
Merujuk pada penelitian yang menyebut ASI ampuh lawan Covid-19, pendiri Ponpes Ora Aji yang berada di Sleman itu pun mengingatkan para ibu-ibu untuk waspada dan berhati-hati serta tetap di rumah saja agar tak bernasib sama dengan susu beruang.
"Setelah viral susu beruang diserbu peminat, sekarang para ahli menyatakan bahwa asi sangat manjur untuk melawan Covid-19. Untuk itu saya himbau kepada para ibu-ibu agar waspada dan tetap berhati-hati dan tetap di rumah saja jangan sampai mengalami nasib yang sama seperti susu beruang," ucapnya.
Unggahan itu sontak mendapat beragam komentar dari warganet.
"Wadiawww abah rek cepet kaburrrr bu ibuuuuuu ati ati diserbu," tulis veve****
"Lha kulo gadhah bayi pripun guss..mosok rebutan," tulis ilham****
"Gus aduh duhhh," tulis jess****
Sementara itu, pernyataan Gus Miftah mengenai ASI yang ampuh melawan Covid-19 setidaknya merujuk pada hasil penelitian yang dirilis dari URMC atau University of Rochester Medical Center bersama universitas lain yang bertajuk Characterization of SARS-Cov-2 RNA, Antibodies, and Neturalizing Capacity in Milk Produces by Women with Covid-19.
Baca Juga: Saat Ibu Menyusui Terpapar Covid-19, Pakar Sebut ASI Masih Aman Diberikan ke Bayi
Dalam penelitian tersebut para ahli menganalisa 37 sampel susu dari 18 wanita yang positif Covid-19. Mereka tidak menemukan sampel susu mengandung virus dan sekitar dua pertiganya mengandung dua antibodi khusus virus.
"Kami menemukan kadar IgA tinggi, atibodi umum dalam darah dan cairan tubuh lainnnya dalam ASI. IgA bermigrasi dalam transfer mukosa yang mendorong transfer antibodi ibu," terang salah seorang peneliti Mark Sangster seperti dilansir dari laman resmi URMC.
Para peneliti menemukan para ibu yang terpapar Covid-19 masih aman menyusui bayinya. Mereka tidak akan menularkan bahkan dapat memberikan antibodi bawaan yang menetralisir virus Covid-19. Ibu dengan virus tersebut dan bayinya tak perlu lagi dipisahkan.
Terpisah, dikutip dari South China Morning Post, seorang Profesor bernama Tong Yigang dari Beijing University yang mengumpulkan studi mengenai ASI sejak tahun 2017, menyebut bahwa susu ibu tersebut mampu menangkal virus masuk ke tubuh.
Dalam studi yang dilakukan, ia menguji beragam jenis sel dari sel ginjal hewan hingga sel paru-paru dan usus anak muda. Hasilnya pun menunjukkan hal yang sama dan sebagian besar strain virus bisa terbunuh oleh ASI.
"ASI mampu memblokir bahkan replikasi virus setelah masuk," ungkap penelitian tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
Terkini
-
Siap-Siap, Dana Rp50 Juta Mengalir ke Padukuhan Sleman di 2026, Infrastruktur Jadi Fokus Utama
-
Pasca Kasus Keracunan, Kulon Progo Bentuk Satgas Makan Bergizi Gratis, Apa Saja Kewenangannya?
-
Terminal Imogiri Bakal Disulap Jadi Lebih Modern, Danais Rp19,2 Miliar Siap Digelontorkan?
-
DIY Terancam Rusak: GKR Mangkubumi Desak Stop Total Tambang di Merapi dan Bantul
-
Campak Mengintai: Yogyakarta Tingkatkan Deteksi Dini, Vaksinasi Jadi Kunci