Dikatakan Anang, pihaknya lebih dulu mengakses informasi ketersediaan oksigen di tempat ini secara online. Sebab menurutnya jika langsung datang ke tempat tertentu sudah pasti tidak akan mendapat jatah.
"Kita memang lewat informasi online ya, kalau langsung ke tempat itu mesti enggak dapet. Kita telepon dulu," ucapnya.
Anang menyebut peningkatan kebutuhan oksigen sudah mulai terjadi sejak Juni hingga Juli sekarang.
"Kalau dulu kan jarang yang sesek kalau sekarang rata-rata saturasi oksigennya itu rendah. Harus pakai oksigen," tuturnya.
Nantinya mekanisme distribusi oksigen ke warga yang memerlukan di rumahnya dengan cara membagi oksigen itu ke tempat yang lebih kecil. Setelah itu baru akan distribusikan.
Ditambahkan Anang, sebagai kampung tanggung bencana pihaknya juga terus berusaha semaksimal mungkin melayani warganya. Khsusunya terkait dengan kondisi pandemi sekarang ini.
"Iya kita desa memang melayani mulai dari ambulans, pemakaman dan oksigen semampu kami," tandasnya.
Tidak berbeda, Perangkat Desa Panggungharjo Bantul, Rosade Athan mengaku memang harus sampai ke Kota Yogyakarta untuk mendapatkan ketersediaan oksigen untuk warganya.
Athan menyebut oksigen yang diambil ini nantinya akan digunakan untuk warga di shelter kalurahan.
Baca Juga: Persediaan Oksigen untuk Pasien Covid-19 di RSKD Balikpapan Sering Menipis
"Kami kan pemerintah kalurahan ada shelter. Nah ini [oksigen] untuk membackup pasien yang ada di sana, warga-warga kami yang di rumah-rumah disuplai juga," tutur Athan.
Hingga saat ini disampaikan Athan, sudah ada sekitar 25 warga yang terpapar Covid-19 dan membutuhkan oksigen.
Ditanya terkait dengan waktu yang dibutuhkan untuk menghabiskan satu tabung besar oksigen berukuran 6 meter kubik itu, kata Athan memang tergantung penggunaan para pasien. Meski begitu pihaknya akan terus berupaya agar tidak sampai kekurangan stok oksigen bagi warganya.
"Kalau penggunanya banyak dan cepat ya tentu akan cepet habis. Begitu sebaliknya, tergantung penggunaan saja," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Persediaan Oksigen untuk Pasien Covid-19 di RSKD Balikpapan Sering Menipis
-
Dedicated Line Jalur Busway Transjakarta untuk Ambulans dan Mobil Angkut Tabung Oksigen
-
Akun Twitter Ini Beri Bantuan Pengisian Tabung Oksigen Gratis Pasien Covid-19 di Malang
-
Mobil Pengangkut Oksigen, Jenazah, dan Ambulans di Jakarta Boleh Lewat Jalur Transjakarta
-
Klaim Tak Ada Pihak Timbun Tabung Oksigen, Wali Kota Tangerang: Kalau Ada Lapor ke Polisi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Sleman Dikepung Ancaman Banjir Lahar, hingga Longsor dari Lereng Merapi ke Prambanan
-
Jokowi Kembali ke 'Rumah', Jawab Isu Ijazah Palsu Tanpa Kata di Dies Natalis Kehutanan UGM
-
Jokowi Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Prabowo: Semoga Diberi Kekuatan dan Kesehatan Pimpin Negara
-
Gugup Pidato Depan Jokowi, Celetukan Ijazah Asli Menteri Raja Juli Bikin Seisi UGM Riuh
-
Jokowi dan Raja Juli Hadiri Rapat Senat Dies Natalis Fakultas Kehutanan UGM