SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menargetkan penyuntikkan vaksin Covid-19 kepada kurang lebih 700 ribu orang selesai pada tahun ini. Sejauh ini sudah ada sekitar 200 ribu orang yang divaksin.
"Kira-kira jumlah orang yang telah divaksin mencapai 30 persen," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Selasa (13/7/2021).
Untuk mempercepat capaian vaksinasi, pihaknya baru saja meluncurkan situs ikutvaksin.bantulkab.go.id. Lewat laman tersebut, warga yang ingin mendapat vaksin Covid-19 bisa mendaftar secara daring (online).
"Kami kebut proses vaksinasi salah satunya mendaftar secara online karena memang masih banyak orang yang belum tervaksinasi," ucapnya.
Baca Juga: 1.800 Pelajar di Jakarta Pusat Usia 12 Tahun ke Atas Sudah Disuntik Vaksin Covid-19
Menurutnya, anak-anak yang berusia 12 tahun pun kini sudah bisa mendaftar vaksinasi lewat situs tersebut. Namun, saat ini pelayanan vaksinasi bagi orang yang sudah mendaftar secara online baru bisa dilakukan di sentra vaksinasi.
"Waktu kemarin kami luncurkan aplikasi itu memang langsung penuh karena baru ada satu tempat yang melayani vaksinasi," katanya.
Halim menjamin dalam waktu 2-3 hari ini, semua admin di 27 puskesmas diberi pelatihan terkait dengan pengoperasian aplikasi itu. Sehingga ke depannya, pelayanan vaksinasi bisa dilakukan di 27 puskesmas yang ada di Bumi Projotamansari.
"Tunggu dua sampai tiga hari lagi, nanti seluruh puskesmas akan bisa melaksanakan vaksinasi untuk yang mendaftar lewat aplikasi ikutvaksin.bantulkab.go.id.," ungkapnya.
Ia menyebut, dalam satu hari, setiap puskesmas akan melayani 100 orang untuk divaksin.
Baca Juga: Duh, Pemkab Kudus Kehabisan Stok Vaksin Covid-19
"Setelah itu targetnya ada 6.000 orang yang akan divaksin setiap harinya," kata dia.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bantul Fenty Yusdayati di Bantul menjelaskan, di dalam aplikasi ada beberapa menu pendaftaran yang mana masyarakat dapat mengisi data diri sesuai dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Lalu memilih kategori seperti tenaga kesehatan, pelayanan publik, lanjut usia, masyarakat rentan, masyarakat umum, dan remaja usia 12-17 tahun.
"Masyarakat yang akan divaksin juga bisa menentukan kapan akan divaksin, tapi setiap tanggal dan hari tertentu ada batasan kuotanya," terangnya.
Syarat orang yang akan divaksin, sambungnya, tidak terpapar Covid-19, tidak kontak erat dengan orang yang positif Covid-19, untuk perempuan sedang tidak dalam kondisi hamil.
"Selain itu juga tidak ada gejala pilek, batuk, mual, maupun demam tinggi," ujarnya.
Berita Terkait
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Kemenkes Bantah Adanya Detoksifikasi Vaksin Covid-19, Definisinya Beda Jauh
-
Pakar Minta Ada Kajian Lebih Dalam Terkait Efek Vaksin Covid-19 AstraZeneca
-
Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ditarik dari Peredaran di Seluruh Dunia
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan