SuaraJogja.id - Tren kasus COVID-19 di DIY yang masih saja bertambah signifikan membuat Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan sudah mencapai 99 persen lebih. Satgas COVID-19 Pemda DIY mencatat, ada penambahan 2.350 kasus baru pada Rabu (14/07/2021) sehingga total kasus terkonfirmasi positif mencapai 83.075 kasus.
Karenanya Pemda DIY menyiapkan skenario baru untuk mengatasi persoalan ini. Diantaranya dengan menambah tiga rumah sakit (RS) lapangan bagi pasien COVID-19 yang tidak bisa tertampung di rumah sakit rujukan.
"BOR kita sudah sangat tinggi, bisa dibilang sudah 100 persen karena sudah 99 persen sekian. Skenarionya kalau ada peningkatan [kasus covid-19] sekitar 30 persen maka kekurangan bed kita sekitar 2.000 sekian. Tapi kalau 60 persen [kenaikan] [kebutuhan bed] sampai 3.000 sekian," ungkap Sekda DIY, Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu Siang.
Menurut Aji, Kementerian PUPR bersedia membantu Pemda dalam menyiapkan rumah sakit darurat di DIY. Tiga tempat akan dijadikan rumah sakit lapangan bagi pasien COVID-19 di DIY. Diantaranya Rumah susun (rusun) ASN di BBWS, asrama mahasiswa UNY serta asrama mahasiswa UGM.
Baca Juga: Menteri Luhut Gembira Lihat Mobilitas Masyarakat di Jateng dan DIY Menurun
Rusun ASN di BBWS Ring Road Utara bisa menampung 272 pasien. Sedangkan asrama mahasiswa UGM dan UNY yang dibangun oleh Kementerian PUPR masing-masing bisa untuk 166 orang.
"Untuk asrama di ugm dan uny kan sampai saat ini belum pernah dipakai," ujarnya.
Aji menambahkan, selain tiga RS lapangan yang menjadi RS darurat, Pemerintah Pusat juga akan membantu tenaga kesehatan dan peralatan medis yang dibutuhkan. Fasilitas yang disediakan nantinya tidak akan selengkap di rumah sakit rujukan.
"Saya kira rumah sakit lapangan seperti ini tidak perlu sangat lengkap alatnya. Idenya dari fakultas kedokteran ugm yang akan mengampu. Jadi yang dimasukkan ke [tiga rs darurat] mereka yang sudah mendekati sembuh," jelasnya.
Sementara terkait distribusi kasus terkonfirmasi Covid-19 kali ini, Bantul mencatatkan kasus paling tinggi yang mencapai 955 kasus baru. Disusul
Sleman dengan 457 kasus.
Baca Juga: Ada Wacana Perpanjangan PPKM Darurat, Pengusaha Mall DIY Sudah Hampir Kehabisan Napas
Kulon Progo mencatatkan 354 kasus dan Gunung Kidul sebanyak 332 kasus baru. Kota Yogyakarta paling sedikit mencatatkan penambahan kasus baru sebanyak 252 kasus.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Tren DIY Thrift: Solusi Kreatif Gen Z Melawan Fast Fashion
-
Penjualan Ritel Merangkak Naik Jelang Pergantian Tahun, MR DIY Berencana Perluas Jaringan
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Raih Hadiah Jutaan Rupiah, Yuk Ikutan Kompetisi Video Pendek Hari Jalan 2024
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
-
Investigasi Kekerasan di Paser: Polisi dan Tokoh Adat Serukan Kedamaian
Terkini
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025
-
Tips Merawat Pakaian Berbahan Dasar Ramah Lingkungan