Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Sabtu, 17 Juli 2021 | 16:15 WIB
Ilustrasi rumah sakit. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Saat ini, Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito telah mengonversikan sebanyak 70% tempat tidur (bed) dari total yang dimiliki di RS itu, diperuntukkan bagi pasien COVID-19.

Direktur Utama RSUP Dr Sardjito Eniarti mengatakan, jumlah pasien COVID-19 di DIY yang terus bertambah, membuat rumah sakit terus melakukan penambahan kapasitas bed untuk perawatan pasien COVID-19.

Di RSUP Dr Sardjito diketahui ada sebanyak 761 bed. Dari jumlah tersebut, sebanyak 533 bed telah dialokasikan bagi pasien COVID-19.

"Dari total 533 bed yang diperuntukan untuk pasien COVID-19 tersebut, sebanyak 148 bed atau sebanyak 27,8 persen kami alokasikan untuk ICU," ungkapnya, dalam jumpa pers lewat kanal Zoom, Jumat (16/7/2021).

Baca Juga: Ditanya Soal Krisis Oksigen Hingga Pasien Meninggal, Ini Jawab Dirut Baru RSUP Dr Sardjito

Eniarti menjelaskan, secara umum tingkat keterisian bed di Sardjito mencapai 80-85%.

"Bahkan di intensive care [keterisiannya] sampai di atas 90 [persen]," ucapnya.

Bed yang begitu cepat terisi di RSUP Dr Sardjito dikarenakan pasien-pasien yang belum bisa terlayani di RS lain, akan dirujuk ke Sardjito.

Di Instalasi Gawat Darurat, diketahui RSUP Dr Sardjito memiliki 110 bed. Ditambah lagi dengan didirikannya tenda.

"Harapan kami, tidak ada satupun masyarakat yang tidak terlayani. Di depan tentu ada triase, yang akan memilah [pasien] akan masuk zona mana. Kan ada zona pemeriksaan, intensive care, kritis, mana yang harus masuk ke zona yang telah ditetapkan," terangnya. 

Baca Juga: Miris! Pasien COVID-19 Tewas Antre IGD RSUP dr Sardjito, Terkapar di Kursi Lobi RS

Bukan hanya di Sardjito, RSUD Sleman saat juga telah mengalokasikan puluhan bed untuk perawatan pasien COVID-19.

Direktur Utama RSUD Sleman Cahya Purnama mengatakan, saat ini sudah ada 62 bed yang dialokasikan oleh RSUD tersebut bagi pasien COVID-19.

Sebanyak 60 bed di antaranya diperuntukkan bagi isolasi non critical, 1 untuk isolasi airborne, 1 lagi untuk critical.

"BORnya antara 95 sampai 100 persen," kata Cahya singkat. 

Kontributor : Uli Febriarni

Load More