SuaraJogja.id - Krisis oksigen medis di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta yang berujung pada wafatnya puluhan pasien di RS itu awal Juli lalu, masih menjadi sorotan khalayak.
Dalam silaturahim dan perkenalan lewat kanal Zoom bersama wartawan, Direktur Utama RSUP Dr Sardjito Eniarti mengungkapkan evaluasi dan kajian dari pihak RS atas kondisi tersebut.
Eniarti menyatakan bahwa masalah oksigen merupakan masalah nasional. Sementara itu, pasien yang datang ke RSUP Dr Sardjito adalah pasien-pasien berat dan kritis. Dengan demikian, pemakaian oksigen cukup banyak dengan alat-alat ventilator dan sebagainya.
"Rata-rata pasien itu akan dipasang alat-alat karena memang dalam kondisi yang kritis. Tapi mohon maaf, apakah memang kematian itu disebabkan oleh kekurangan oksigen dan sebagainya, tentu ini perlu adanya audit," ungkapnya, Jumat (16/7/2021).
Eni melanjutkan, audit tersebut dilakukan oleh tim yang sudah diberi amanat oleh rumah sakit, sebagai tim audit medis. Berasal dari komite medis RS.
"Sebenarnya, di setiap RS itu, yang benar-benar tidak ada oksigen itu tidak pernah, jadi selalu oksigen itu tersedia. Tetapi dengan jumlah yang sangat-sangat terbatas," ujarnya.
Menurut dia, atas kondisi itu, maka RSUP Dr Sardjito sudah memikirkan oksigen hari berikutnya. Eni mencontohkan, oksigen untuk esok hari [Sabtu], Minggu, Senin. Langkah itu dilakukan karena permasalahan kelangkaan oksigen terjadi di level nasional.
"Walaupun sebenarnya Kemenko dan sebagainya sudah sangat-sangat luar biasa dan teman-teman penyedia juga sudah sangat luar biasa. Bagaimana yang tadinya untuk industri sudah dialihkan sampai 100 persen untuk kebutuhan farmasi, yaitu untuk kebutuhan pelayanan di rumah sakit," imbuh Eni.
"Ayo kita bersama-sama selalu berpikiran positif memberikan kesempatan kepada pemerintah kita dan dalam kondisi apapun, pemerintah selalu ada bersama kita," kata dia.
Baca Juga: Miris! Pasien COVID-19 Tewas Antre IGD RSUP dr Sardjito, Terkapar di Kursi Lobi RS
Dengan demikian maka, apa yang terjadi ini juga akan menjadi satu hal yang akan dicermati oleh pihak RSUP Dr Sardjito, sebagai hal-hal yang harus mereka lakukan untuk perbaikan-perbaikan selanjutnya.
"Tetapi kami yakin pemerintahpun tetap memberikan semangat untuk memberikan semua kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia," tandasnya, sekaligus mengakhiri jumpa pers.
Sebelumnya diberitakan, RSUP Dr Sardjito memberi penjelasan, menyoal adanya kelangkaan oksigen di rumah sakit (RS) tersebut, yang dikabarkan berujung pada meninggalnya puluhan pasien COVID-19, pada 3-4 Juli 2021.
Direktur Utama RSUP Dr Sardjito yang saat itu dijabat oleh Rukmono Siswishanto, mengatakan bahwa, jumlah sebanyak 63 pasien yang meninggal dunia itu merupakan akumulasi sejak Sabtu (3/7/2021) pagi sampai Minggu (4/7/2021) pagi.
"Dan tidak hanya pasien yang menggunakan oksigen atau COVID saja yang meninggal. Sedangkan yang meninggal pasca oksigen central habis pukul 20.00 WIB, maka kami sampaikan jumlahnya 33 pasien," kata dia, Minggu (4/7/2021).
Pasien dalam jumlah tersebut bukan hanya pasien COVID yang harus dengan
bantuan oksigen, tetapi terdapat pasien lainnya pula. Pasien-pasien yang memerlukan bantuan oksigen, tetap tersuplai dengan oksigen tabung.
Berita Terkait
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
Terkini
-
Bantul 'Perang' Lawan Sampah: Strategi Jitu DLH Dongkrak Kapasitas Pengolahan
-
Sleman Diterjang Angin Kencang: Pohon Tumbang, Rumah Rusak Parah di Empat Kapanewon
-
Polresta Sleman Sita 4.231 Botol Miras! Penjual Online Diburu, Ini Ancaman Hukumannya
-
Hujan Angin Kencang Guyur 3 Daerah di DIY, BPBD Laporkan Pohon Tumbang hingg Baliho Roboh
-
Klaim Gizi Siswa Sekolah Rakyat Sleman Terjamin, Guru juga Jaga Ketat Pergaulan Remaja di Asrama