SuaraJogja.id - Hujan deras disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah di Yogyakarta pada Selasa (19/8/2025) siang hingga sore. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang turun sekitar pukul 11.00 – 16.00 WIB disertai angin kencang kali ini menimbulkan sejumlah kerusakan di lapangan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad, Selasa sore menyebut, dampak cuaca ekstrem kali ini dirasakan di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Bantul.
Di antaranya pohon tumbang, baliho roboh hingga banjir genangan di sejumlah titik jalan yang membuat akses lalu lintas terganggu.
"Iya ada laporan sejumlah kerusakan di tiha kabupaten dan kota dari kejadian ini sampai sore ini," ujarnya.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Yogyakarta, menurut Noviar, peringatan dini cuaca ekstrem dikeluarkan sebanyak enam kali. Yakni mulai pukul 10.20 WIB hingga 17.00 WIB.
Dari laporan sementara yang diterima, di Kota Yogyakarta, satu dahan pohon patah dan beberapa ruas jalan tergenang air hujan.
Genangan cukup tinggi membuat sebagian jalur lalu lintas tidak bisa dilewati pengendara dalam beberapa jam seperti di Kalimambu hingga ke XT Square dan Jalan Menteri Supeno.
Sementara di Kabupaten Sleman, hujan dan angin kencang mengakibatkan satu pohon besar serta rumpun bambu tumbang.
Akibatnya akses jalan antara Dusun Kemirikebo dan Dusun Ngandong, Girikerto, Turi tertutup.
Baca Juga: Bikin Event Pakai Musik? Hotel dan EO Wajib Tahu Aturan Ini Kalau Tak Mau Terancam Sanksi
"Peristiwa ini juga merusak jaringan listrik," jelasnya.
Selain itu, sebuah baliho berukuran besar di kawasan Depok, Sleman, roboh dan menimpa jaringan listrik serta kendaraan yang melintas.
Tak hanya itu, sejumlah titik jalan di Sleman juga dilaporkan tergenang air hujan seperti di Jalan Godean, Pogung dan Jalan Affandi.
Di Kabupaten Bantul, satu pohon tumbang menutup jalan utama. Tim gabungan masih melakukan asesmen terkait potensi dampak lanjutan.
Noviar menyebutkan penanganan cepat telah dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur.
Di antaranya BPBD, pemerintah kalurahan, TNI, Polri, relawan, dan masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
Klaim Gizi Siswa Sekolah Rakyat Sleman Terjamin, Guru juga Jaga Ketat Pergaulan Remaja di Asrama
-
Cinta Satu Malam Berbayar Mahal: Wanita Sleman Tertipu Pria Kenalan Facebook, Motor Jadi Taruhan
-
Kaget! Sri Sultan HB X Tiba-Tiba Nyanyi di Depan Paskibraka, Ini Alasannya...
-
Setelah Keluhan Bertahun-Tahun, Akhirnya Dishub Sleman Turun Tangan Atasi Truk Ugal-ugalan!
-
Dari Kaos Hilang Jadi Inovasi Digital, Kisah Pemuda Jogja Ciptakan Aplikasi Laundry Tanpa Ribet