Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 18 Juli 2021 | 16:04 WIB
Ketua RW 1 Sugiyanto menunjukkan tempat isolasi warga terpapar Covid-19 di Rumah Juang, Pedukuhan Ngentak, Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Minggu (18/7/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

Nurkholis, dibantu dokter lain yang juga istrinya, Beta Ahlam Gizela untuk memantau kondisi pasien, baik yang di Rumah Juang dan juga pasien isolasi mandiri di rumah.

"Jadi warga yang terkonfirmasi Covid-19 ini ada dalam Whatsapp Group (WAG). Jadi tiap pagi, siang dan malam mereka harus melaporkan kondisi saturasi oksigennya. Ketika ada keluhan bisa menghubungi di WAG itu," jelas Beta

Dibantu oleh anaknya mendata kondisi pasien, Beta mengaku dapat memantau secara real time tindakan apa yang perlu dilakukan pada pasien. Nurkholis dan Beta merupakan tenaga kesehatan yang terjun dalam menangani pasien Covid-19 di level Pedukuhan.

"Kami melihat bahwa RS dan selter di Jogja sudah penuh bahkan tak bisa menampung pasien. Sehingga langkah di level Pedukuhan ini penting. Artinya ada yang mengarahkan para warga agar penyebarannya bisa ditekan," ujar Nurkholis.

Baca Juga: Riza Sebut 184 Tempat Isolasi Baru di Jakarta Hasil Dari Kolaborasi

Ia berharap, langkah masyarakat Ngentak ini menjadi contoh agar wilayah lain dapat meniru. Hal itu sebagai langkah antisipasi penuhnya RS dan Selter di Jogja.

Load More