SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menyarankan untuk bisa turut melibatkan mahasiswa kedokteran yang belum lulus dalam penanganan pandemi Covid-19. Salah satu yang memungkinkan adalah terkait pengawasan terhadap pasien yang menjalani isolasi mandiri (isoman).
Hal ini disampaikan oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Ia mengusulkan, mahasiswa jurusan kedokteran dari perguruan tinggi yang ada di wilayah Sleman supaya bisa mendapatkan izin untuk mendampingi pasien isolasi mandiri (isoman).
Hal itu guna memastikan kondisi kesehatan warga yang terpapar Covid-19 agar tetap baik. Terlebih saat ini Kabupaten Sleman masih masuk dalam kategori PPKM Level 4.
Kustini menilai keberadaan mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan secara online di masa pandemi saat ini, merupakan solusi yang tepat guna mengatasi masalah kekurangan tenaga kesehatan (nakes).
Baca Juga: Tata Cara Mencuci Pakaian Pasien Isoman dan Penerapan Protokolnya
“Jumlah nakes saat ini sangat sedikit. Sehingga perlu upaya solutif dengan melibatkan mahasiswa serta perguruan tinggi yang punya jurusan kesehatan terutama dokter, untuk terlibat aktif dalam menangani persoalan ini,” kata Kustini kepada awak media, Minggu (25/7/2021).
Kustini menyebut mahasiswa kedokteran tersebut juga dapat diberdayakan untuk membantu nakes di puskesmas. Mengingat, hingga saat ini di Bumi Sembada sendiri angka kasus kematian pasien isoman mencapai 320 jiwa.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan secara berkala oleh Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sleman, kata Kustini, didapati sejumlah poin. Terutama terkait masih minimnya pengawasan kondisi pasien saat isoman.
Apalagi ditambah dengan masih banyaknya pasien tanpa gejala yang memaksakan diri untuk menjalani isolasi di rumah masing-masing. Padahal sudah ada sejumlah selter yang disiapkan oleh pemerintah.
“Sebenarnya kita sudah sediakan selter di tiap padukuhan dan kalurahan yang terintegrasi dengan puskesmas setempat agar mudah dipantau. Tapi data di lapangan masih banyak yang memaksakan isolasi di rumah dan baru ke faskes setelah mengetahui adanya perubahan kondisi yang semakin memburuk. Ini yang harus segera diantisipasi,” tegasnya.
Baca Juga: Yayasan SPS Surabaya Siapkan Gedung Sekolahnya Buat 100 Warga yang Mau Isoman
Melihat keterbatasan dan kondisi yang terus berkembang saat ini, Kustini menuturkan agar usulan untuk melibatkan mahasiswa jurusan kesehatan terutama dari perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Sleman itu bisa dipertimbangkan.
Selain itu, agar bisa berhasil, Kustini juga meminta dilonggarkannya persyaratan relawan yang dibuat oleh Kementrian Kesehatan.
“Usul kita dua, mahasiswa itu bisa membantu menjadi vaksinator dan juga membantu nakes puskesmas dalam memantau pasien isoman. Untuk bisa dua hal tersebut, kita sampaikan persyaratan relawannya bisa dilonggarkan,” tuturnya.
Usulan yang disampaikan Kustini tersebut merupakan permintaan dari Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) untuk memberikan masukan tentang Tindak Lanjut Keputusan PPKM Level 3 dan 4.
“Karena saya diminta memberikan masukan, saya sampaikan beberapa hal salah satunya terkait mahasiswa tersebut. Semoga ini bisa menjadi usulan solutif untuk persoalan yang ada saat ini,” pungkasnya.
Sebelumnya Wakil Komandan Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) DIY Indrayanto, menilai saat ini tidak ada dorongan kepada masyarakat yang terpapar Covid-19 untuk melakukan isolasi di selter. Masyarakat malah justru memilih dan nyaman berada di rumah atau isolasi mandiri (isoman).
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Tata Cara Mencuci Pakaian Pasien Isoman dan Penerapan Protokolnya
-
Yayasan SPS Surabaya Siapkan Gedung Sekolahnya Buat 100 Warga yang Mau Isoman
-
Genjot Vaksinasi, Bupati Sleman Optimis 70 Persen Warganya Sudah Tervaksin di Akhir Tahun
-
RS Sardjito Sarankan Tanaman Herbal untuk Pasien Isoman, Ada yang Bisa Cegah Badai Sitokin
-
Saat PPKM, Kematian Pasien Isoman COVID 19 Meningkat
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
-
Sosok Chasandra Thenu, Selebgram Ambon Akui Dirinya Pemeran Video Viral 1,6 Menit
-
Harga Emas Antam Kembali Longsor, Kini Dibanderol Rp 1.907.000/Gram
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
Terkini
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global
-
Langgar Aturan Imigrasi, 14 WNA Dideportasi Imigrasi Yogyakarta