SuaraJogja.id - Pemda DIY meminta bantuan kampus-kampus yang memiliki Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk menyediakan sumber daya manusia (SDM) untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis dan kesehatan (nakes). Sebab hingga saat ini Pemda masih kekurangan jumlah nakes untuk menangani pasien COVID-19.
Padahal tren kasus COVID-19 di DIY masih saja tinggi di masa penerapan PPKM Level 4 ini. Tercatat penambahan kasus baru diata 1.000 per harinya. Bahkan banyak warga yang terpapar COVID-19 meninggal dunia karena terpaksa isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Sementara hingga saat ini baru ada 50 nakes yang berhasil direkrut. Karenanya perguruan tinggi di DIY diharapkan ikut berperan serta menangani masalah pandemi ini.
"Jadi perekrutan nakes itu kita istilahkan dengan penebalan nakes. Ini berangkat dari hasil pembicaraan pak gubernur bersama pak luhut [panjaitan] dan para menteri. Di pertemuan ini pak gubernur menyampaikan para pasien yang isoman ternyata banyak yang meninggal dunia karena para isoman ini rata-rata kesehatannya tidak terpantau [nakes]," ungkap Sekda DIY, Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (27/07/2021).
Menurut Aji, perekrutan nakes rencananya dilakukan dari sejumlah kampus. Diantaranya UGM, UII, UAD, UMY dan UKDW.
Nakes-nakes dari perguruan tinggi tersebut akan diterjunkan ke desa-desa dan kampung. Mereka bertugas melakukan pemantauan kepada warga DIY yang melakukan isoman di rumah.
"Sekarang ini proses sudah berlangsung. Proses dipimpin danrem. Karena memang diminta untuk dibantu oleh korem. Korem juga didukung dinkes, fakultas kedokteran yang ada di DIY. Ada UMY, UAD, UGM,UKDW dan UII," jelasnya.
Aji menyebutkan perekrutan nakes akan segera direalisasikan dalam waktu dekat. Sehingga bisa membantu Danrem dalam memantau warga yang isoman di rumah.
Selain nakes, Pemda juga meminta kampus untuk ikut menggunakan fasilitas yang dimiliki sebaga shelter maupun rumah sakit lapangan bagi pasien COVID-19. Rumah sakit lapangan tersebut diampu rumah sakit rujukan untuk menangani pasien yang bergejala ringan.
Baca Juga: Anggarkan BTT Rp149,55 Miliar, Pemda DIY Diminta Awasi Penyaluran Bansos PPKM
Secara terpisah Rektor UAD, Muchlas MT mengungkapkan kampus tersebut siap membantu Pemda dalam menyediakan nakes yang dibutuhkan untuk penanganan COVID-19. Kampus tersebut telah berkoordinasi dengan Pemda untuk menyiapkan SDM yang dibutuhkan. Saat ini ada sekitar 31 dokter ditambah tenaga medis lainnya yang dimiliki UAD.
"Saya kira kita bisa memberikan bantuan, pada prinsipnya kami siap ikut berpartisipasi terutama kalau itu menyangkut ketersediaan nakes maka kita punya resources itu. Dari dokter dan paramedis," paparnya.
Muchlas menambahkan UAD tidak hanya memiliki nakes namun juga menyediakan apotik dan tenaga farmasi jika dibutuhkan. Mereka siap dimobilisasi jika dibutuhkan.
"Yang penting nanti tugasnya bergantian shift karena kami punya punya rumah sakit," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Download Video TikTok Favoritmu Tanpa Logo dengan Snaptik Gratis!
-
Terbitkan 20,9 Juta Saham Baru, PANI Gelar Private Placement Rp300 Miliar
-
3 Rekomendasi HP Gaming Murah Baterai Awet Berhari-hari, Harga Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
4 HP Murah RAM 12 GB Paling Worth It di Bawah Rp3 Juta, Harga Terjangkau Performa Handal
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
Terkini
-
Ratusan Siswa SMPN 3 Berbah Keracunan Massal Usai Santap Makanan Bergizi Gratis
-
Jogja Bangun Website Terpadu: RT/RW Terlibat, Data Makro & Mikro Jadi Satu
-
Trans Jogja Terancam! Subsidi Dipangkas, Layanan Bisa Berkurang?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN merupakan Mahasiswa UGM, Kampus Nonaktifkan Status Dwi Hartono
-
Soal Keracunan di Sleman, Dinkes Minta SPPG Jaga Higienitas