Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 27 Juli 2021 | 14:29 WIB
Ilustrasi Covid-19 di Brazil. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Pemda DIY meminta bantuan kampus-kampus yang memiliki Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Masyarakat untuk menyediakan sumber daya manusia (SDM) untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis dan kesehatan (nakes). Sebab hingga saat ini Pemda masih kekurangan jumlah nakes untuk menangani pasien COVID-19.

Padahal tren kasus COVID-19 di DIY masih saja tinggi di masa penerapan PPKM Level 4 ini. Tercatat penambahan kasus baru diata 1.000 per harinya. Bahkan banyak warga yang terpapar COVID-19 meninggal dunia karena terpaksa isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Sementara hingga saat ini baru ada 50 nakes yang berhasil direkrut. Karenanya perguruan tinggi di DIY diharapkan ikut berperan serta menangani masalah pandemi ini.

"Jadi perekrutan nakes itu kita istilahkan dengan penebalan nakes. Ini berangkat dari hasil pembicaraan pak gubernur bersama pak luhut [panjaitan] dan para menteri. Di pertemuan ini pak gubernur menyampaikan para pasien yang isoman ternyata banyak yang meninggal dunia karena para isoman ini rata-rata kesehatannya tidak terpantau [nakes]," ungkap Sekda DIY, Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (27/07/2021).

Baca Juga: Anggarkan BTT Rp149,55 Miliar, Pemda DIY Diminta Awasi Penyaluran Bansos PPKM

Menurut Aji, perekrutan nakes rencananya dilakukan dari sejumlah kampus. Diantaranya UGM, UII, UAD, UMY dan UKDW.

Nakes-nakes dari perguruan tinggi tersebut akan diterjunkan ke desa-desa dan kampung. Mereka bertugas melakukan pemantauan kepada warga DIY yang melakukan isoman di rumah.

"Sekarang ini proses sudah berlangsung. Proses dipimpin danrem. Karena memang diminta untuk dibantu oleh korem. Korem juga didukung dinkes, fakultas kedokteran yang ada di DIY. Ada UMY, UAD, UGM,UKDW dan UII," jelasnya.

Aji menyebutkan perekrutan nakes  akan segera direalisasikan dalam waktu dekat. Sehingga bisa membantu Danrem dalam memantau warga yang isoman di rumah.

Selain nakes, Pemda juga meminta kampus untuk ikut menggunakan fasilitas yang dimiliki sebaga shelter maupun rumah sakit lapangan bagi pasien COVID-19. Rumah sakit lapangan tersebut diampu rumah sakit rujukan untuk menangani pasien yang bergejala ringan.

Baca Juga: PKL Boleh Bergiliran Jualan Selama PPKM, Pemda DIY Buka-Tutup Malioboro

Secara terpisah Rektor UAD, Muchlas MT mengungkapkan kampus tersebut siap membantu Pemda dalam menyediakan nakes yang dibutuhkan untuk penanganan COVID-19. Kampus tersebut telah berkoordinasi dengan Pemda untuk menyiapkan SDM yang dibutuhkan. Saat ini ada sekitar 31 dokter ditambah tenaga medis lainnya yang dimiliki UAD.

"Saya kira kita bisa memberikan bantuan, pada prinsipnya kami siap ikut berpartisipasi terutama kalau itu menyangkut ketersediaan nakes maka kita punya resources itu. Dari dokter dan paramedis," paparnya.

Muchlas menambahkan UAD tidak hanya memiliki nakes namun juga menyediakan apotik dan tenaga farmasi jika dibutuhkan. Mereka siap dimobilisasi jika dibutuhkan.

"Yang penting nanti tugasnya bergantian shift karena kami punya punya rumah sakit," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More