SuaraJogja.id - Vaksinasi bagi pelaku wisata yang ada di Kabupaten Bantul terus dikebut. Kekinian vaksinasi diselenggarakan di Hutan Pinus Mangunan, Kapanewon Dlingo, Bantul pada Rabu (28/7/2021).
Kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) Bantul, Kwintarto Heru Prabowo menyampaikan, pada pelaksanaan vaksinasi hari ini ditargetkan 500 pelaku wisata. Dari jumlah tersebut, hanya 280 pelaku wisata yang hadir mengikuti vaksinasi.
"Yang datang hanya 60 persen atau sekitar 280 orang. Sementara yang tidak hadir ada 40 persen," ungkapnya saat ditemui SuaraJogja.id di sela-sela acara vaksinasi, Rabu (28/7/2021).
Menurutnya, pelaku wisata yang belum divaksin tersebut lantaran belum mempunyai pemahaman yang benar tentang vaksin. Hal ini berkaca pada isu-isu miring ihwal efek orang yang sudah divaksin.
"Perlu edukasi ke masyarakat tentang isu-isu manfaat vaksin. Ada yang bilang vaksin tidak perlu dan malah akan jatuh sakit," jelasnya.
Diakuinya, pelaku wisata di Hutan Pinus Mangunan masih ada yang takut divaksin.
"Masih banyak yang seperti itu (takut divaksin)," kata dia.
Meski demikian, Dinpar Bantul tidak mempermasalahkan capaian vaksin yang belum sesuai target. Justru harapannya dengan pelaku wisata yang telah tervaksin bisa mendorong yang belum untuk divaksin.
"Harapannya ini bisa jadi pembuktian untuk yang lain bahwa kabar-kabar soal efek vaksin itu tidak akurat. Vaksin mampu memperkuat imunitas," papar dia.
Baca Juga: RS Rujukan di Bantul Penuh, Puluhan Pasien Covid-19 Harus Antre untuk Dapat Perawatan
Menurutnya, sampai saat ini belum ada sanksi terhadap pelaku wisata yang menolak divaksin. Pihaknya masih mempertimbangkan perkembangan PPKM dan kondisi di lapangan seperti apa. Namun, ia menegaskan jika stok vaksin tersedia tetapi pelaku wisata enggan divaksin maka objek wisata tidak akan dibuka.
"Jika stok vaksinnya memang menipis tidak bisa memaksa mereka. Jangan sampai memaksa orang tidak boleh membuka usahanya lagi," ucapnya.
Di sisi lain, di tempat-tempat wisata apabila masih ditemukan pelaku wisata yang belum tervaksin maka dimungkinkan untuk tidak boleh beroperasi.
"Itu pengecualian untuk area-area wisata yang sudah divaksin tapi ternyata ada pelaku wisata yang belum tervaksin bisa kami larang untuk buka," imbuh dia.
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
Bantul 'Perang' Lawan Sampah: Strategi Jitu DLH Dongkrak Kapasitas Pengolahan
-
Sleman Diterjang Angin Kencang: Pohon Tumbang, Rumah Rusak Parah di Empat Kapanewon
-
Polresta Sleman Sita 4.231 Botol Miras! Penjual Online Diburu, Ini Ancaman Hukumannya
-
Hujan Angin Kencang Guyur 3 Daerah di DIY, BPBD Laporkan Pohon Tumbang hingg Baliho Roboh
-
Klaim Gizi Siswa Sekolah Rakyat Sleman Terjamin, Guru juga Jaga Ketat Pergaulan Remaja di Asrama