SuaraJogja.id - Fasilitas kesehatan di Kabupaten Bantul kewalahan menampung pasien Covid-19. Akibatnya, banyak pasien yang tak tertangani akhirnya meninggal dunia.
"Kematian yang terjadi karena banyak orang yang terpapar Covid-19 dan bergejala sedang menuju ke berat tapi tidak bisa mengakses rumah sakit rujukan yang seharusnya melayani mereka," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Agus Budi Raharjo, Selasa (27/7/2021).
Agus menyatakan, walau berhasil mendapat ruang perawatan, namun rata-rata mereka sudah tidak bisa ditolong. Sebab sudah terlambat ditangani.
"Kalau pun sampai dapat kamar perawatan sudah terlambat tapi ada juga yang tidak dapat," terangnya.
Baca Juga: Tekan Laju Penyebaran Covid-19, Belitung Resmi Terapkan PPKM level 4
Setiap hari Dinkes Bantul disibukkan membuat daftar tunggu pasien yang antre untuk dapat kamar perawatan. Adapun jumlah pasien yang masuk dalam daftar tunggu atau dikenal dengan istilah triase (berdasarkan tingkat kegawatdaruratan) sekitar 30 orang.
"Setiap hari kami harus membuat triase sebanyak 30 pasien yang menunggu untuk masuk rumah sakit. Mereka itu yang mengalami perburukan seperti saturasi oksigen yang menurun, ada yang saturasinya 50,60, dan 80," jelas dia.
Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Bantul selalu berada di atas 93 persen. Sehingga orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 kesulitan mendapat rumah sakit rujukan.
"Karena kondisinya memang seperti itu. Mereka tidak mungkin dirawat di shelter desa karena hanya untuk memisahkan antara yang positif dan negatif," katanya.
Sementara mereka juga tidak bisa dirawat di shelter kabupaten. Pasalnya, shelter kabupaten khusus untuk yang bergejala sedang.
Baca Juga: Permintaan Peti Jenazah Covid-19 Batam Meningkat Empat Kali Lipat Dalam Sehari
"Memang di shelter kabupaten juga ada beberapa oksigen konsentrator tapi penanganannya harus ke rumah sakit rujukan. IGD pun terkadang harus buka tutup," katanya.
Upaya yang dilakukan untuk menambah kapasitas ruang perawatan ialah menambah ruang ICU di RSUD Panembahan Senopati. Saat ini RSUD Panembahan Senopati punya empat ruang ICU.
"Sekarang baru ada empat ICU. Rencananya akan ditambah jadi 14 ruang ICU," ujar dia.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari Dinkes Bantul total bed ICU ada 38 tempat tidur, tempat isolasi 318, shelter kabupaten 276, dan shelter desa 398. Sedangkan akumulasi kasus positif aktif di atas 11 ribu kasus.
Berita Terkait
-
RSKL Covid-19 di Bambanglipuro Bantul Bakal Tambah Tempat Tidur, Segini Jumlahnya
-
Menteri PUPR Tinjau Rumah Sakit Khusus Lapangan Covid-19 di Bantul: Permintaan Sinuhun
-
Kunjungi RS Khusus Lapangan di Bantul, Panglima TNI Cek Kesiapan Penanganan Covid-19
-
Miris, Bocah Kembar Asal Bantul Ini Yatim Piatu Usai Keluarganya Meninggal Akibat Covid-19
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah dengan Chipset Snapdragon Terbaik Mei 2025
-
6 'Bansos' Disalurkan Pemerintah Mulai Juni 2025, Ini Daftar dan Sasarannya
-
Profil Arkhan Fikri: Anak Emas Shin Tae-yong, Pemain Muda Terbaik BRI Liga 1
-
PSS Sleman Degradasi, Pemain Timnas Brasil dan Australia Ungkap Kesedihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
Terkini
-
Detik-detik Kecelakaan Motor di Godean, Korban Cedera Parah
-
Lewat Bola dan Sponsorship di GFL Series 3, BRI Tanamkan Nilai Positif ke Anak Muda
-
Hadiah Digital yang Bangkitkan Solidaritas Sosial, Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini