SuaraJogja.id - Berbeda dengan penyelenggaraan vaksinasi di tempat lainnya, Kabupaten Bantul menggelar kegiatan penyuntikan vaksin Covid-19 di lokasi wisata Hutan Pinus Mangunan, Kapanewon Dlingo.
Kegiatan vaksinasi yang menyasar para pelaku wisata di kawasan Bantul tersebut dimulai pukul 08.00-12.00 WIB.
Seorang pelaku wisata yang divaksin, Putri Amalia Handika menuturkan, vaksinasi di tempat wisata terasa lebih rileks karena di alam terbuka.
"Lebih rileks dan ngga tegang suasananya," ujarnya kepada wartawan, Rabu (28/7/2021).
Putri berharap setelah divaksin tempat wisata Hutan Pinus Mangunan bisa kembali dibuka.
"Kan sudah lama enggak dibuka karena kebijakan PPKM ini," tuturnya.
Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dalam kunjungannya menyebut bahwa upaya vaksinasi tersebut sebagai langkah untuk memastikan seluruh pelaku wisata sudah terlindungi imunitasnya. Apalagi, vaksinasi bagi pelaku wisata tersebut jadi salah satu syarat sebelum obyek wisata kembali dibuka.
"Sebelum obyek wisata dibuka, dipastikan pelaku pariwisata dalam kondisi sudah tervaksin," katanya.
Halim menyampaikan, Bantul punya banyak destinasi wisata sehingga jumlah pelaku wisata juga banyak. Oleh karenanya, capaian vaksinasi untuk pelaku wisata terus dikebut.
Baca Juga: RS Rujukan di Bantul Penuh, Puluhan Pasien Covid-19 Harus Antre untuk Dapat Perawatan
"Hari ini pelaksanaan vaksinasi bagi pelaku di Hutan Pinus Mangunan hasil kerjasama antara Dinas Pariwisata DIY, Dinas Pariwisata Bantul, dan Dinas Kesehatan Bantul," terangnya.
Alasan vaksinasi dilakukan di sana, menurutnya, sektor pariwisata merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) yang tertinggi. Selain itu, Hutan Pinus Mangunan atau Wana Wisata Budaya Mataram adalah pemenang anugerah pesona Indonesia.
"Pada 2017 obyek ini pernah mendapat anugerah pesona Indonesia kategori surga tersembunyi," katanya.
Soal adanya masyarakat yang menolak divaksin, katanya, minat masyarakat terkait dengan vaksinasi membaik. Diakuinya, memang dahulu masih ada orang yang menolak disuntik vaksin Covid-19.
"Dulu orang lari waktu mau divaksin tapi sekarang sudah membaik. Artinya kampanye vaksinasi yang dilakukan pemerintah dan berbagai elemen efektif," ucapnya.
Tingginya minat orang yang mau divaksin bisa dilihat dari orang yang berbondong-bondong mendaftar vaksin baik secara daring maupun luring. Bahkan stok vaksin yang ada belum cukup mengimbangi warga yang telah mendaftar.
Berita Terkait
-
Info Terbaru Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Covid-19 Gratis di Jatim
-
Pelayanan Apotek Berbasis Digital Permudah Warga AS Peroleh Vaksin Covid-19
-
Fokus Akselerasi, 63 juta Dosis Vaksin Covid-19 Sudah Disuntikkan Hingga Juli 2021
-
PPKM Level 4: Warga Jakarta Boleh Undang Tamu di Pesta Pernikahan, Begini Syaratnya
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Geger SPBU Gito Gati Dicurigai Jual Pertamax Tercampur Solar, Pertamina Angkat Bicara
-
'Jangan Main-main dengan Hukum!' Sultan HB X Geram Korupsi Seret Dua Mantan Pejabat di Sleman
-
Rektor UII Pasang Badan: Jamin Penangguhan Penahanan Aktivis Paul yang Ditangkap di Yogyakarta
-
Sisi Gelap Kota Pelajar: Imigrasi Jogja Bongkar Akal-akalan Bule, Investor Bodong Menjamur
-
Jejak Licik Investor Fiktif Yordania di Jogja Terbongkar, Berakhir di Meja Hijau