SuaraJogja.id - Kepala Dinas Koperasi (Dinkop) dan UMKM DI Yogyakarta, Sri Nurkyatsiwi mengungkapkan koperasi yang tersebar di wilayah Yogyakarta akan segera mendapatkan bantuan dana hibah akhir Juli 2021. Hal itu mengingat banyak koperasi yang saat ini lesu dan sulit memutar perekonomian anggotanya.
"Segera mungkin kami salurkan dana hibah ini. Artinya kami serahkan kepada pengelola koperasi dan nantinya diputar agar bisa menghidupi anggotanya yang terdampak," kata Siwi panggilan akrabnya dihubungi wartawan, Kamis (28/7/2021).
Siwi menjelaskan jumlah dana hibah kepada koperasi bermacam-macam. Pasalnya tiap koperasi memiliki anggota dengan jumlah yang berbeda. Mulai dari Rp25 juta hingga Rp200 juta
"Kami bagi klasternya, misal satu koperasi ada sekitar 100 orang anggota kami hibahkan Rp25 juta, lalu ada yang anggotanya 500 kami berikan Rp200 juta, atau ada yang sampai 500 anggota lebih kami beri Rp250 juta. Pengelolaannya oleh koperasi yang diatur dalam juknis yang kami buat," terang Siwi
Baca Juga: Dinkes Laporkan 226 Orang Positif, Kasus Covid-19 di Kota Jogja Tembus 17.965
Ia menambahkan bahwa terdapat 1.965 koperasi di DIY. Namun tidak semua koperasi mendapat bantuan hibah tersebut mengingat ada beberapa koperasi yang tidak aktif dan juga anggotanya tidak terdampak Covid-19.
"Jadi ada syaratnya, pertama koperasi itu memiliki anggota yang terdampak karena Covid-19. Selain itu koperasi itu masih aktif hingga saat ini," kata dia.
Siwi menjelaskan sebanyak 1.725 koperasi masih aktif. Adapun sebanyak 240 lainnya tidak aktif dan dimungkinkan tak mendapat hibah.
"Namun jumlah koperasi yang akan menerima hibah masih dalam pembahasan, jumlahnya juga belum pasti," ujar dia.
Teknis penggunaan hibah itu, kata Siwi dikelola koperasi dengan cara dipinjami. Dinkop UMKM tidak akan memberikan dan nantinya ikut mengawasi penggunaannya.
Baca Juga: Cerita Penyintas Covid-19 di Jogja, Sulitnya Urus Selter hingga Ditekan Warga untuk Pergi
"Setiap 3 bulan nanti harus ada laporan hasil penggunaan dana hibah itu. Ini membantu manajemen dan memperkuat koperasi tidak hanya dari modalnya saja, tapi juga teknik pengelolaannya," kata Siwi.
Disinggung terkait bantuan untuk UMKM, Siwi mengaku belum ada rencana penyaluran bantuan. Ia menjelaskan skema yang digunakan juga akan berbeda pada kelompok itu.
"Saat ini hanya koperasi dulu, jika UMKM ini ada skema lain untuk bantuannya," terang dia.
Berita Terkait
-
Cara Cek Real Count Pilkada DIY, Lihat Langsung Dokumen C Hasil di 5 Link Ini!
-
Alasan Pilkada atau Pilgub Tidak Digelar di DI Yogyakarta
-
Penikmat Manis Merapat! Ini 4 Cafe Dessert di Jogja yang Enak dan Aesthetic
-
Dana Bergulir Tingkatkan Usaha Anggota Koperasi di Majalengka
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Partisipasi Masyarakat Kulon Progo di Pilkada 2024 Rendah, Ini Faktor Penyebabnya
-
Tragis, Terdengar Benturan Keras Dini Hari, Pemotor Ditemukan Tewas di Bendungan Bantul
-
Pemda DIY Punya 2.052 Unit Rumah Subsidi Kosong, Warga dengan Gaji UMR Jogja masih Ada Harapan?
-
Endah Subekti Menangi Pilkada, Tambah Jajaran Pemimpin Perempuan di Gunungkidul
-
Cermati Dominasi KIM Plus di Pilkada 2024, Sudirman Said: Konsekuensi Pilpres Kemarin