SuaraJogja.id - Laporan kasus baru Covid-19 di Kota Yogyakarta per Kamis (29/7/2021) sore mencapai 226 orang. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mencatat total kasus Covid-19 mencapai 17.965 orang.
Kepala Dinkes Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani menjelaskan bahwa peningkatan cukup tinggi terjadi di Kemantren Mantrijeron. Sebanyak 47 orang terkonfirmasi Covid-19.
"Per hari ini (Kamis) angka penularan baru mencapai 226 orang. Wilayah Mantrijeron paling tinggi penularannya," kata Emma dihubungi wartawan, Kamis.
Ia menjelaskan di bawah Mantrijeron, Kemantren Umbulharjo termasuk wilayah yang terjadi penularan Covid-19 yang signifikan. Dinkes mencatat terdapat 39 pasien baru di Mantrijeron.
Baca Juga: Cerita Penyintas Covid-19 di Jogja, Sulitnya Urus Selter hingga Ditekan Warga untuk Pergi
"Adapun Kotagede terjadi penambahan kasus hingga 22 orang. Sementara Gondokusuman dan Kemantren Kraton masing-masing terjadi penambahan kasus positif baru sebanyak 21 orang," ujar dia.
Emma menambahkan, angka kesembuhan hingga 29 Juli 2021 di Kota Jogja mencapai 13.623 orang. Jumlah kesembuhan ini cukup tinggi dibanding Rabu (28/7/2021) sebanyak 13.456 orang.
Disinggung dengan total jumlah pasien meninggal hingga Kamis sore, Dinkes melaporkan terdapat 802 pasien meninggal.
"Pada 29 Juli 2021 sore, angka kematian dari pasien Covid-19 ini terdapat 22 orang. Berbeda pada 28 Juli 2021, pasien meninggal sebanyak 21 orang," kata dia.
Pemerintah, lanjut Emma terus berupaya menekan angka penularan Covid-19 di Jogja. Emma mengimbau agar masyarakat lebih waspada terhadap kondisi yang terjadi saat ini. Disamping itu penyebaran virus jenis delta sudah sampai di Yogyakarta.
Baca Juga: Ketagihan Tinggal di Jogja, Zaskia Adya Mecca Ngaku Sempat Takut Tinggalkan Jakarta
"Kami imbau agar tetap waspada dan jangan lengah. Terapkan protokol kesehatan dan selalu pakai masker. Hindari kerumunan dan selalu jaga jarak ketika pergi keluar," terangnya.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Pemkab Bantul Rencanakan Renovasi Sejumlah Sekolah di Tahun 2025 Mendatang
-
Berjasa Kembangkan Seni dan Budaya, Soimah dkk Raih Anugerah Kebudayaan DIY
-
Partisipasi Masyarakat Kulon Progo di Pilkada 2024 Rendah, Ini Faktor Penyebabnya
-
Tragis, Terdengar Benturan Keras Dini Hari, Pemotor Ditemukan Tewas di Bendungan Bantul
-
Pemda DIY Punya 2.052 Unit Rumah Subsidi Kosong, Warga dengan Gaji UMR Jogja masih Ada Harapan?