SuaraJogja.id - Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan HB X memerintahkan warga yang terkonfirmasi Covid-19 agar tak isolasi mandiri (isoman) di rumah. Bahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyatakan hal yang sama saat kunjungannya ke Jogja, Senin (27/7/2021). Basuki meminta pasien Covid-19 isolasi di selter.
Kendati pemerintah meminta pasien Covid-19 isolasi di selter agar mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan (nakes), hal itu dirasakan sulit bagi sebagian pasien. Pasalnya, mengurus rujukan ke selter di tengah kondisi lemah dan birokrasi yang berbelit, pasien memilih rumah sebagai tempat isolasinya.
Una, seorang pegawai swasta yang berdomisili di Baciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, memutuskan untuk memulihkan kondisi fisik bersama kerabatnya di rumah wilayah Bantul. Penyintas Covid-19 26 tahun itu dinyatakan positif Covid-19 pada 3 Juli 2021.
"Mulai muncul sakit kepala dan gejala itu empat hari sebelum rapid antigen. Awalnya saya di kosan sendirian dan panik kan, tidak ada teman dan bingung mau menentukan kemana," terang Una dihubungi SuaraJogja.id, Kamis (29/7/2021).
Baca Juga: Nakes di Sergai Meninggal saat Jalani Isolasi Mandiri
Ragu akan kondisi kesehatannya yang akan memburuk, Una menghubungi puskesmas terdekat untuk meminta rujukan ke selter Covid-19. Namun begitu, pihaknya diarahkan lagi untuk menghubungi nomor nakes yang diberikan puskesmas.
"Pas positif itu sudah ingin pindah dari kosan, sudah dibantu kantor, tapi kendalanya itu (selter) kan penuh semua. Sebagai warga yang bukan asli sini (Jogja) juga bingung harus ke mana. Sudah menghubungi puskesmas, tapi diminta hubungi nomor yang mereka berikan," kata dia.
Usai menghubungi nomor yang diberikan, dirinya mendapat tanggapan. Puskesmas meminta surat keterangan dari RT setempat bahwa warganya tak bisa isolasi mandiri di indekos.
"Kondisi kan juga lelah, saya biarkan dulu dan menunggu dari kantor dan bantuan teman-teman lain yang bisa mencarikan selter," kata dia.
Kondisi tersebut masih menjadi pikirannya apakah harus segera pergi atau bertahan di kamar. Dirinya juga menghubungi kerabat di Bantul yang saat itu juga sedang isoman.
Baca Juga: DPR Jangan Manja dan Aji Mumpung, Minta Negara Biayai Isoman Padahal Mampu
Namun sebelum dirinya pindah, pengurus RT setempat mengetahui Una positif Covid-19. Sempat ramai ketika informasi itu beredar, RT setempat langsung melakukan sterilisasi dengan bantuan Satgas Covid-19.
"Anehnya Satgas Covid-19 ini tidak menanyakan keadaan saya. Hanya sterilisasi setelah itu pergi. Akhirnya saya inisiatif meminta surat keterangan ke RT yang saat itu datang, tetapi tidak langsung dibuatkan," keluhnya.
Sempat dibantu temannya yang sudah mendapat informasi ketersediaan selter, Una masih harus menunggu. Pihak puskesmas menjanjikan mendapat kamar selter sekitar 3 hari ke depan karena kondisi selter yang ada di Kota Jogja penuh.
Tekanan juga dialami Una dari pemilik kos untuk segera pindah terlebih dahulu. Meski caranya halus, tentu hal itu sedikit membuat emosi karena ia sendiri kebingungan mau ke mana.
"Sebenarnya pemilik kos mau mengurus saya ke selter, tapi saya merasa sudah diusir halus seperti itu. Mereka mungkin tidak paham alurnya, sehingga meminta segera pergi dulu," kata dia.
Merasa ada diskriminasi, dirinya memutuskan untuk meninggalkan indekos dan berpindah ke tempat kerabatnya yang sedang isoman di Bantul. Una mengendarai motor seorang diri sambil menahan gejala yang masih dialami.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Nakes di Sergai Meninggal saat Jalani Isolasi Mandiri
-
DPR Jangan Manja dan Aji Mumpung, Minta Negara Biayai Isoman Padahal Mampu
-
Pasien COVID-19 Beli Bakso di Pager Hotel Ibis saat Isolasi Mandiri, Ini Nasib Abangnya
-
Top 5 SuaraJogja: Pidato Mahasiswa Indonesia di Boston Dapat Standing Applause
-
Inspiratif! Pengusaha di Magelang Ini Pinjami Oximeter Gratis untuk Pasien Isoman
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
Terkini
-
Liburan Sekolah, Sampah Menggila! Yogyakarta Siaga Hadapi Lonjakan Limbah Wisatawan
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh