SuaraJogja.id - Lima orang dalam satu keluarga di Kalurahan Karangwaru, Kemantren Tegalrejo, Kota Jogja dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Dengan demikian, penularan virus corona itu termasuk klaster keluarga.
Plt Lurah Karangwaru, Dodo Limono menyampaikan, keluarga itu menjalani positif tes usap (swab) pada Kamis (29/7/2021) kemarin. Hasil tes swabnya baru keluar pada hari ini.
"Hasil tes swabnya menunjukkan bahwa mereka positif Covid-19. Saat ini mereka sedang isolasi mandiri," ujar Dodo pada Jumat (30/7/2021).
Kata dia, keluarga tersebut berasal dari luar daerah. Mereka ke Kota Jogja untuk mengobati ibunya yang punya penyakit kanker.
"Infonya mau mengajak ibunya berobat, sementara anak yang lain menemani. Mereka tinggal di sini baru satu setengah bulan," jelasnya.
Orang yang pertama kali tertular virus corona di keluarga itu ialah anaknya. Lalu menular ke anggota keluarga lainnya.
"Yang lebih dulu terpapar yakni si anak. Karena tinggal satu rumah sehingga menular ke empat anggota keluarganya," ucapnya.
Kendati demikian, ia mengaku belum mengetahui sumber penularannya. Untuk sekarang yang dilakukan adalah memberi perawatan.
"Enggak tahu terpaparnya dari mana (anak yang kena Covid-19). Kami tangani dulu mereka biar segera sembuh," ujarnya.
Baca Juga: Lesu Akibat Pandemi, Koperasi di Jogja Bakal Disuntik Dana Hibah Akhir Juli Ini
Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Puskemas dan RT/RW setempat agar dilakukan langkah-langkah antisipasi. Sebab, ada 10 kepala keluarga lainnya yang diketahui berada di sekitaran rumah penyintas. Dia berharap klaster keluarga tersebut tidak meluas.
"Kami kondisikan lingkungan di sini supaya penularannya tidak meluas," katanya.
Tidak hanya itu, upaya tracing terhadap kontak erat juga sedang dilakukan.
Ia menyatakan, selama masa PPKM level 4, sejumlah kegiatan masyarakat masih dibatasi.
Kegiatan-kegiatan yang berpotensi mengundang kerumunan juga masih dilarang.
"Kami bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas berupaya untuk memutus penyebaran Covid-19," katanya.
Peran Satgas Covid-19 RT/RW dioptimalkan guna menekan mobilitas warga. Termasuk pengawasan kepada warga luar daerah yang masuk ke wilayahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Nermin Haljeta Menggila, PSIM Hancurkan Dewa United di Kandang Sendiri
-
Pemilik Resto Diperiksa, Fakta Baru di Balik Tewasnya Bocah Tertimpa Kentongan di Kulon Progo
-
Setelah 13 Tahun 'Mangkrak': 2 Kereta Kuda Keraton Yogyakarta Kembali 'Miyos'
-
Parkir Belum Siap, Atap masih Bocor, DPRD Sleman Minta Jadwal Boyongan Pedagang Mundur
-
Polisi Usut Insiden Kentongan Maut yang Tewaskan Bocah di Kulon Progo: Siapa yang Bertanggung Jawab?