Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 03 Agustus 2021 | 07:20 WIB
Mujiyo, seorang penerima paket beras saat PPKM, memberi keterangan pada wartawan di XR Square, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Senin (2/8/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Antrean warga dengan jarak 1 meter terlihat tak biasa di sekitar XT Square, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta pagi itu. Padahal lokasi yang biasa menggelar acara musik ini selalu terlihat sepi saat pandemi Covid-19.

Satu pria usia 70 tahunan nampak berbaris untuk menunggu gilirannya mengambil bantuan bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) berupa beras seberat 5 kilogram. Mujiyo warga asli Jogja yang juga merupakan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta cukup terbantu dengan pembagian beras ini.

"Saya sendiri datang ke XT Square. Kebetulan saya dapat undangan untuk menerima bantuan tersebut sekalian ada vaksinasi. Jadi dua kegiatan sekaligus saya lakukan di sini," terang Mujiyo kepada SuaraJogja.id usai menerima bantuan beras di XT Square, Kota Jogja, Senin (2/8/2021).

Menjalani tugas sebagai Abdi Dalem, penghasilan warga asal Kemantren Mergangsan itu tak seberapa. Selama empat bulan, Mujiyo menerima gaji sebesar Rp1,8 juta dari Dana Keistimewaan (Danais).

Baca Juga: Dinkes DIY Mulai Vaksinasi Abdi Dalem, Fokus Lansia dan Bagian Pariwisata

"Ya disyukuri saja dapatnya berapa, terima dengan ikhlas dan digunakan dengan benar. Jika kurang masih ada kegiatan lain yang bisa menghasilkan pendapatan lain," ujar dia.

Tiap 10 hari sekali, Mujiyo beraktivitas di Keraton Jogja selama 24 jam. Ketika tidak bekerja di Keraton, dirinya kerap membantu tetangga membenahi bangunan.

"Membantu seperti itu kan baik, jika diberi sedikit uang disyukuri. Tapi kan jika ada yang minta bantuan," ujar dia.

Seorang warga di wilayah Umbulharjo menerima bantuan beras seusai menjalani vaksinasi di XT Square, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Senin (2/8/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

Tak ingin berdiam diri dengan gaji Rp1,8 juta per 4 bulan, Mujiyo juga membuka usaha kecil-kecilan di sekitar rumahnya berupa makanan lotek dan gado-gado.

"Ada juga tahu kupat yang saya jual di dekat pasar sepeda. Hasilnya juga tidak seberapa di tengah situasi seperti ini," katanya.

Baca Juga: Gaji Jauh di Bawah UMR, 2 Sarjana Ini Setia Jadi Abdi Dalem Keraton Jogja

Bantuan sosial atau sembako menjadi salah satu yang diharapkan bagi orang seperti Mujiyo. Penghasilan yang tak seberapa akan lebih ringan jika mendapat bantuan untuk tetap menyambung hidup.

Terpisah, Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsoskertrans) Kota Yogyakarta Maryustion Tonang menjelaskan bahwa paket beras saat PPKM itu merupakan bantuan dari Kemensos untuk warga KPM. Jumlah itu terbagi dua kategori untuk masyarakat yang sudah divaksin dan belum. Untuk kotamadya sendiri mendapat sebanyak 6.000 paket.

"Jadi sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, sehingga Dinkes menggelar vaksin, kami juga menyalurkan bantuan beras yang diberikan oleh Kemensos untuk penerima manfaat. Jadi bantuan ini sesuai program dari Kemensos," katanya.

Maryustion menjelaskan dari 6.000 KPM, sebanyak 2.425 orang sudah tervaksin. Sehingga penyaluran bantuan beras dilakukan di Kantor Kecamatan.

"Yang belum divaksin ada sekitar 3.575 orang, nah kami dorong untuk segera vaksin dan juga mendapat bantuan beras," ujar dia.

Penerima bantuan beras 5 kilogram tersebut, kata Maryustion juga memiliki syarat. Penerima tak ikut dalam penerimaan bantuan sosial tunai (BST), masyarakat miskin, terdampak Covid-19, dan rentan sosial.

Load More