SuaraJogja.id - Tim bulu tangkis Indonesia berhasil menyumbangkan dua medali di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Dua medali itu disumbangkan dari sektor Ganda Putri, yakni Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, yang memperoleh medali emas, serta Anthony Sinisuka Ginting, yang merebut medali perunggu dari sektor Tunggal Putra.
Namun, prestasi membanggakan Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020, khususnya di cabang olahraga bulu tangkis, tidak berhenti sampai di situ.
Ada nama Wahyana di sisi lapangan saat partai final bulu tangkis sektor Tunggal Putri Olimpiade Tokyo 2020 pada Minggu (1/8/2021) kemarin. Bukan untuk bertanding, Wahyana, yang ada di sisi lapangan itu, bertindak selaku umpire atau wasit dalam pertandingan perebutan medali emas tersebut.
Wahyana sendiri merupakan warga asli DIY. Pria berusia 54 tahun yang bertempat tinggal di Gancahan VII, Sidomulyo, Godean, Sleman itu menceritakan pengalamannya kepada SuaraJogja.id saat memimpin momen penting di Olimpiade Tokyo 2020.
"Kemarin itu ada 26 wasit yang tugas di Oimpiade (Tokyo 2020) dan pada saat final (bulu tangkis) itu kan hanya ada lima partai. Dan hanya dipilih lima (wasit) terbaik katanya begitu. Alhamdulillah saya masuk lima besar dari 26 tersebut," kata Wahyana saat dihubungi wartawan, Selasa (3/8/2021).
Wahyana mengatakan, jalan menuju Olimpiade itu bukan hal yang mudah. Diperlukan sertifikat dan lisensi untuk memimpin partai final cabang bulu tangkis di kelas internasional khususnya olimpiade.
"Untuk event sebesar olimpiade itu kan merupakan event tertinggi dan terbesar di dunia ya. Jadi wasit yang boleh memimpin di cabang bulu tangkis itu yang mempunyai lisensi BWF certificated. Kebetulan itu sudah saya dapatkan lisensi tersebut," ujarnya.
Olimpiade Pertama
Berlaga di ajang sekelas olimpiade merupakan impian setiap atlet yang ada di seluruh penjuru dunia. Namun tidak hanya atlet saja yang mengidamkan untuk bisa berlaga di ajang tertinggi di bidang olahraga tersebut.
Baca Juga: Deretan Bonus dari Brand Indonesia untuk Greysia/Apriyani usai Sabet Emas Olimpiade Tokyo
Wasit, yang menjadi bagian penting dalam pertandingan pun, juga memiliki impian serupa. Tidak terkecuali Wahyana, yang sudah memiliki sederet prestasi di bidang perwasitan bulu tangkis.
Wahyana harus melalui berbagai pertandingan dan ujian hingga akhirnya surat dari Badminton World Federation (BWF) datang pada 18 November 2020, menginformasikan bahwa ia ditunjuk menjadi salah satu umpire atau wasit di Olimpiade Tokyo 2020.
Disampaikan Wahyana, ia adalah satu-satunya wasit asal Indonesia yang bertugas di Olimpiade Tokyo 2020. Lebih spesialnya lagi, Olimpiade Tokyo 2020 kali ini menjadi debut perwasitan Wahyana di gelaran olimpiade.
"Ini Olympic yang pertama, Mas," ucapnya.
Sejumlah lisensi dan sertifikat di bidang wasit bulu tangkis itu juga tidak gampang didapatkan. Wahyana menyebutkan, perlu menjalani rangkaian ujian wasit dari kelas terendah hingga tertinggi.
"Saya mendapatkan sertifikat juga tidak mudah. Sejak di tingkat kabupaten harus ujian, provinsi, nasional, tingkat Asia juga ujian. Kemudian tingkat tertinggi dunia. Nah dari lisensi dan pengalaman yang sudah saya miliki karena sudah cukup lama juga saya menjadi wasit internasional terhitung mulai 2006, maka boleh dikatakan saya merupakan salah satu wasit senior di dunia," tuturnya.
Berita Terkait
-
Deretan Bonus dari Brand Indonesia untuk Greysia/Apriyani usai Sabet Emas Olimpiade Tokyo
-
Crazy Rich Malang Beri Bonus Rp 500 Juta ke Greysia Polii dan Apriyani Rahayu
-
Tak Mudah Bisa Juara di Olimpiade, Ini Kisah Apriyani Rahayu
-
Olimpiade Tokyo: Tim Israel Minta Maaf usai Lakukan Aksi Konyol di Ranjang
-
Film Pendek Eko Yuli Irawan: Kisah Perjuangan Lifter Terbaik Indonesia
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Wajib Izin! Nasib Juru Parkir Pasar Godean di Ujung Tanduk, Apa Untungnya?
-
Beyond ATM: Cara BRI Proteksi Uang Anda di Era Perbankan Digital
-
Kritik Tajam MPBI DIY: Pemerintah Disebut Pakai Rumus Upah yang Bikin Buruh Gagal Hidup Layak
-
Pemkot Yogyakarta Targetkan 100 Rumah Tak Layak Huni Selesai Direnovasi Akhir Tahun 2025
-
Trah Sultan HB II Ultimatum Inggris! Ribuan Manuskrip Geger Sepehi 1812 Harus Dikembalikan