Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 09 Agustus 2021 | 16:55 WIB
Korban F mendapat perawatan usai mendapat luka tebasan pedang saat bertemu terduga pelaku penganiayaan di RS Hidayatullah, Kota Jogja, Senin (9/8/2021). [Dok .ist Polsek Umbulharjo]

SuaraJogja.id - Terduga pelaku penganiayaan seorang pria berinisial F (24) di timur Stadion Mandala Krida, Minggu (8/8/2021) masih diburu kepolisian sektor (Polsek) Umbulharjo. Saat ini kepolisian sudah mengantongi nama terduga pelaku dan masih dalam pengejaran.

"Terduga pelaku ini berinisial PR. Kami masih kejar dia dan juga meminta agar segera menyerahkan diri ke Polsek Umbulharjo," ujar Kapolsek Umbulharjo, Kompol Setyo Budiantoro dihubungi wartawan, Senin (9/8/2021).

Setyo mengatakan bahwa PR yang juga kenal dengan korban F melukai karena permasalah hutang piutang. Penyerangan itu tiba-tiba dilakukan sebelum F memberi penjelasan ke terduga pelaku.

"Sebenarnya kedua orang itu sudah membuat janji untuk bertemu. Terduga pelaku menanyakan uang yang pernah korban pinjam senilai Rp900 ribu," katanya.

Baca Juga: Viral Warga Rekam Mobil Sultan Jogja di Jalan, Warganet Salah Fokus Soal Patwal

Meski sempat bertemu di timur Stadion Mandala Krida, terduga pelaku langsung mengeluarkan senjata tajam berupa pedang. Tanpa menggubris penjelasan F, PR melayangkan pedang ke arah korban.

"Korban menangkis dengan tangan kanannya dan terluka. Dia juga menghindari kejaran PR," ujar dia.

Korban yang ditemani rekannya langsung menuju RS Hidayatullah untuk mendapat perawatan. Saat ini korban masih dalam perawatan.

"Korban masih dirawat untuk sementara waktu. Sementara kasus masih kami lanjutkan untuk mencari pelakunya," ujar Setyo.

Sebelumnya diberitakan, pria berinisial F (24) menjadi korban penganiayaan di sekitar Stadion Mandala Krida. Kejadian itu viral di media sosial.

Baca Juga: Stok Vaksin Kota Jogja Sempat Tipis, 9.500-an Dosis AstraZeneca dan Sinovac Mulai Datang

Dalam narasinya peristiwa itu disebut klitih. Namun polisi meluruskan bahwa kejadian tersebut bukan klitih, melainkan masalah pribadi yang berujung adanya korban luka.

Load More