SuaraJogja.id - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengembangkan amal usahanya di luar negeri. Kini ormas tersebut membuka kampus pertama di Malaysia dengan nama Universiti Muhammaduyah Malaysia (UMAM).
"UMAM merupakan perguruan tinggi indonesia pertama di luar negeri milik muhammadiyah," ungkap Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam wawancara virtual, Kamis (12/08/2021).
Menurut Haedar, Muhammadiyah mendapatkan izin mendirikan kampus dari Pemerintah Malaysia melalui Jabatan Pendidikan Tinggi pada Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia pada 5 Agustus 2021 lalu. Sejak 2017, Muhammadiyah membentuk tim dengan mendirikan University Consortium Muhammadiyah Malaysia (UCMM Konsortium) bersama para pihak di Malaysia.
Pendirian UMAM merupakan tonggak baru PTM di luar negeri sebagai perluasan gerakan mencerdaskan kehidupan bangsa dan pengembangan pendidikan tinggi di ranah global. Muhammadiyah mengawali dari kawasan bangsa serumpun di regional ASEAN dalam rangka mewujudkan kemajuan dan persatuan antarbangsa untuk membangun peradaban bersama yang mencerahkan di bawah panji Islam Berkemajuan.
Baca Juga: Haedar Nashir Gerah Pada Kaum Anti-Covid, Dai Muhammadiyah Harus Baca Ini!
"Dalam operasional kampus ini bersifat terbuka untuk semua negara dan kebangsaan sebagai wujud pendidikan inklusif bagi semua di ranah global," jelasnya.
Haedar menambahkan, UMAM akan mempunyai 15 program studi (prodi) yang terdiri dari 5 program studi doktoral, 5 program studi master dan 5 program studi sarjana. Untuk saat ini, UMAM baru membuka program doktoral dan master.
Lima program studi program doktoral antara lain program pendidikan, program bisnis dan manajemen, program sosial, program Islam, dan program informasi teknologi. Kedepan akan dikembangkan program Sarjana.
"UMAM akan bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri dan swasta maupun berbagai pihak di indonesia dan malaysia dalam pengembangan UMAM sebagai pendidikan tinggi yang unggul untuk menjawab tantangan pendidikan di era globalisasi dan dunia modern abad ke-21," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Baca Juga: Haedar Nashir ke Aktivis Anti Covid-19 dan Vaksin: Di Mana Rasa Tanggung Jawab?
Berita Terkait
-
Muhammadiyah Usul Definisi Ulang Istilah Mualaf, Tidak Berlaku Seumur Hidup?
-
Jalin Kerjasama Internasional, Psikologi UNJA MoA dengan Kampus Malaysia
-
Netizen RI Ngamuk! Media Malaysia Diduga Ledek Mees Hilgers Minta Maaf Tak Bisa Bela Timnas Indonesia vs Jepang
-
Menohok, 3 Pemain Keturunan yang Tolak Mentah-mentah Timnas Malaysia
-
Siapa Issac Hayden? Diklaim Punya Darah Malaysia, Tapi Resmi Pilih Timnas Jamaika
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
Terkini
-
Peringati Hari Pahlawan, The 101 Yogyakarta Tugu dan Museum Benteng Vredeburg Hadirkan Pameran Seni Peaceful Harmony
-
Hasil Temuan Tim Pencari Fakta UGM Soal Dugaan Plagiasi Atas Buku Sejarah Madiun yang Ditulis Sri Margana dkk
-
Cegah Tindakan Pelecehan Terhadap Anak, Ini Tips Sampaikan Pendidikan Seksual kepada Buah Hati
-
Pola Penyakit di Indonesia Alami Pergeseran, Pakar Sebut Gaya Hidup Jadi Pemicu
-
Gelar Simposium di UIN Sunan Kalijaga, Ini Sembilan Rekomendasi Gusdurian Soal Kebebasan Beragama di Indonesia