SuaraJogja.id - Perpanjangan PPKM Level 4 berdampak juga pada pekerja seni. Termasuk para biduan yang biasa mengisi acara-acara pesta.
Aksi penyampaian aspirasi para biduan itu digelar bersama pekerja pariwisata, driver ojek online, buruh pabrik dan buruh terdampak lainnya.
Seorang biduan di salah satu kelompok orkestra, Yeni menjelaskan bahwa dirinya sudah angkat tangan dengan kondisi PPKM saat ini.
"PPKM diperpanjang lagi, otomatis acara pesta atau pernikahan dibatasi lagi. Kami sampai tidak dapat panggilan karena orang takut mengundang kami. Seharusnya pemerintah buat kebijakan yang lebih ringan," keluh Yeni saat ditemui wartawan saat aksi protes bersama SBSI Korwil DIY, di Titik Nol Kilometer, Kota Jogja, Rabu (18/8/2021).
Baca Juga: Rakyat Kesusahan Gegara Wabah, Wakil Rakyat di Labura Malah Pesta Karaoke Bareng Biduan
Wanita 34 tahun ini mengaku, tak adanya pemasukan dari acara pesta, dirinya sampai menjual barang berharga. Hal itu terpaksa ia lakukan untuk menghidupi keluarganya.
"Sampai barang berharga saya jual, bagaimana lagi? Ini untuk tetap menyambung hidup," ujar dia.
Hal senada disampaikan pekerja seni, Usmanto. Pria yang biasa memainkan alat musik piano saat pentas organ tunggal itu meminta PPKM dihentikan.
"Sudah hampir 2 tahun job saya sepi terus. Memang beberapa ada panggilan, tapi sangat jarang. Selain itu tetap saja tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari," ungkap dia.
Ketua Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Korwil DIY, Dani Eko Wiyono menjelaskan aksi bersama buruh, para pekerja seni, pekerja pariwisata dan driver ojek online ini adalah keresahan rakyat.
Baca Juga: Viral Penampilan Biduan Pakai APD saat Nyanyi di Kondangan Jadi Sorotan
"Kondisi rakyat ini sudah sangat memprihatinkan. Maka kami menolak adanya PPKM. Selain itu kami juga melawan ketidakpedulian pemerintah saat ini," terang Dani ditemui usai orasi di Titik Nol Kilometer Jogja.
Ia menilai ada tiga sektor yang berkembang di Jogja. Pertama sektor pendidikan, pariwisata dan juga budaya. Namun perpanjangan PPKM menutup kran penghasilan para pekerja dan buruh di sektor itu.
Dani mengatakan bahwa aksi tersebut juga sebagai protes kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY yang tidak bisa mengambil kebijakan kreatif selain PPKM.
"Ini aksi pertama, sebelumnya kami sudah audiensi dengan pihak (anggota) dewan tapi tidak bisa memberhentikan PPKM," ujar dia.
Selain itu pihaknya mengkritisi DPRD yang tidak memberikan solusi untuk masyarakat.
"Saat ini banyak warga tertindas karena kondisi PPKM, tapi mereka diam saja. Apa kerjanya?," tegas Dani.
Dalam menjawab persoalan ekonomi warga terdampak, SBSI Korwil DIY, bersama pekerja seni, pariwisata, buruh pabrik dan driver ojek online juga membagikan bantuan sembako.
Terdapat lebih kurang 1.000 paket sembako yang dibagikan di sekitar Titik Nol Kilometer.
"Pembagian sembako ini adalah cara kami membantu sesama. Kami berusaha ikut meringankan beban rakyat yang terdampak PPKM," jelas dia.
Berita Terkait
-
Prediksi Besaran Upah Minimum Jogja 2025 dan Tanggal Penetapannya
-
Night Drive Maut Mahasiswa di Jogja, Dari Buka Celana Sampai Berakhir di Penjara
-
Polemik Kunjungan Dinas Sosial Kabupaten Bogor ke Bali, Boros atau Kebutuhan?
-
Bansos di Jakarta Merosot Selama 2 Tahun, Legislator PKS Suhud Curiga Dipolitisir: Masalah Ini Harus Clear!
-
Arjuna Apartment Dukung Ngayogjazz, Sinergikan Budaya Lokal dan Modernitas
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Antam Masih Bertahan Tinggi di Level Rp1.541.000/Gram Pada Akhir Pekan
-
Sambut Presiden dengan Kemewahan, Mercedes-Maybach S650 Pullman Jadi Tunggangan Prabowo di Abu Dhabi
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
Terkini
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur