Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 18 Agustus 2021 | 16:21 WIB
Sejumlah pekerja seni, biduan, pekerja pariwisata bersama SBSI Korwil DIY melakukan aksi protes dengan membentangkan spanduk serta orasi di Titik Nol Kilometer, Kota Jogja, Rabu (18/8/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Ia menilai ada tiga sektor yang berkembang di Jogja. Pertama sektor pendidikan,  pariwisata dan juga budaya. Namun perpanjangan PPKM menutup kran penghasilan para pekerja dan buruh di sektor itu.

Dani mengatakan bahwa aksi tersebut juga sebagai protes kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY yang tidak bisa mengambil kebijakan kreatif selain PPKM.

"Ini aksi pertama, sebelumnya kami sudah audiensi dengan pihak (anggota) dewan tapi tidak bisa memberhentikan PPKM," ujar dia.

Selain itu pihaknya mengkritisi DPRD yang tidak memberikan solusi untuk masyarakat.

Baca Juga: Rakyat Kesusahan Gegara Wabah, Wakil Rakyat di Labura Malah Pesta Karaoke Bareng Biduan

"Saat ini banyak warga tertindas karena kondisi PPKM, tapi mereka diam saja. Apa kerjanya?," tegas Dani.

Dalam menjawab persoalan ekonomi warga terdampak, SBSI Korwil DIY,  bersama pekerja seni, pariwisata, buruh pabrik dan driver ojek online juga membagikan bantuan sembako.

Terdapat lebih kurang 1.000 paket sembako yang dibagikan di sekitar Titik Nol Kilometer.

"Pembagian sembako ini adalah cara kami membantu sesama. Kami berusaha ikut meringankan beban rakyat yang terdampak PPKM," jelas dia.

Baca Juga: Viral Penampilan Biduan Pakai APD saat Nyanyi di Kondangan Jadi Sorotan

Load More