Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 18 Agustus 2021 | 22:15 WIB
Tangkapan layar video saat oknum kiai du Bantul digerebek warga.

SuaraJogja.id - S, lelaki yang dikabarkan merupakan kiai di sebuah lembaga pendidikan Agama Islam di Bantul, datang ke Mapolsek Bantul, Selasa (17/8/2021) malam untuk melaporkan aksi bully (pemukulan) warga Pedukuhan Mandingan, Kalurahan Bantul Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul.

Aksi pemukulan tersebut terjadi ketika warga menggerebek S, yang tengah berada di rumah seorang ibu rumah tangga di Mandingan.

Kapolsek Bantul Kompol B Ayom Yuswandono, ketika dikonfirmasi, membenarkan perihal laporan tersebut. Dalam laporan tersebut, S mengaku akibat aksi bully yang dilakukan warga Mandingan tersebut, S merasa pusing dan sesak napas. S pun pergi ke rumah sakit PKU Muhammadiyah untuk memeriksakan diri.

"Benar S sudah melapor menjadi korban bullying. Kami akan berupaya melakukan mediasi," ujar AKP Ayom, Rabu (18/8/2021).

Baca Juga: 5 Daftar Film Tentang Kemerdekaan RI Bertema Perjuangan

Ia menuturkan, berdasarkan informasi yang ia peroleh, S sering datang ke rumah seorang ibu rumah tangga. Saat S datang, suami dari perempuan tersebut tidak berada di rumah karena berada di luar negeri. Warga jengah karena meski tahu sudah memiliki keluarga, tetapi S masih sering datang.

Meski sudah ada laporan resmi, tetapi pihaknya akan berupaya melakukan proses mediasi berkaitan dengan persoalan tersebut. Rencananya Polsek Bantul akan mempertemukan kedua belah pihak hari Kamis esok.

"Kita akan berupaya mediasi terlebih dahulu," tambahnya.

Dukuh Mandingan Samsi Wahyudi, ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa penggerebekan tersebut. Warga melakukan penggerebekan terhadap S karena sudah jengah polah dari lelaki yang konon seorang kiai. Penggerebekan itu sendiri terjadi pada Selasa sekitar pukul 09.30 WIB.

"Itu katanya mengajari mengaji. Jadi kami awalnya sungkan," ujar Samsi ketika dikonfirmasi nomor pribadinya, Rabu.

Baca Juga: HUT ke-76 RI, Ini Rekomendasi 9 Film Perjuangan yang Bisa Temani Libur Kalian di Rumah

Menurut Samsi, warga jengah karena ternyata S sudah sangat sering berkunjung ke rumah tersebut. Padahal suami ibu rumah tangga tersebut sedang tidak berada di rumah karena merupakan warga negara asing.

Ketiga digerebek, S mengaku sering datang karena mengajari ibu rumah tangga tersebut mengaji. Kedatangan S  bukan untuk mengajari anak dari ibu rumah tangga tersebut karena masih balita.

"Itu anaknya baru satu, umurnya 4 tahun. Jadi yang diajari ibunya," ungkapnya.

Meski S sudah sangat sering berkunjung ke rumah ibu rumah tangga tersebut, tetapi warga sekitar enggan untuk menegur karena 'sungkan' lelaki tersebut adalah kiai, apalagi alasan lelaki datang tersebut untuk mengajar mengaji.

Berdasarkan keterangan tetangga wanita tersebut, lanjut Wahyu, lelaki tersebut sudah sering datang ke rumah ibu rumah tangga tersebut dalam 3 bulan terakhir. Para tetangga sendiri merasa curiga karena terlalu sering lelaki tersebut datang ke ke ibu rumah tangga yang ditinggal pergi suaminya ke luar negeri.

"Kemungkinan suaminya tidak tahu karena dia warga negara Peru, Amerika," terangnya.

Dirinya baru mengetahui ketika keluarga itu melakukan isolasi mandiri (isoman) karena ada yang positif Covid-19. S tetap datang tanpa waktu yang tidak jelas. Dari hal tersebut Wahyu baru mengetahui jika sering berkunjung malam-malam di mana isoman wanita ini selesai sekitar 2 minggu yang lalu.

Setelah baru menjadi bahan perbincangan warga sekitar dan juga pemuka masyarakat, akhirnya Selasa pagi warga melakukan penggerebekan ke kediaman wanita tersebut saat S datang ke rumah perempuan tadi. Ia membantah jika warga melakukan pemukulan.

"Kalau kami dilaporkan kami akan mengikuti prosedur peraturan yang berlaku. Namun tetap kami berharap agar ada proses mediasi," ujar dia.

Kontributor : Julianto

Load More