SuaraJogja.id - S, lelaki yang dikabarkan merupakan kiai di sebuah lembaga pendidikan Agama Islam di Bantul, datang ke Mapolsek Bantul, Selasa (17/8/2021) malam untuk melaporkan aksi bully (pemukulan) warga Pedukuhan Mandingan, Kalurahan Bantul Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul.
Aksi pemukulan tersebut terjadi ketika warga menggerebek S, yang tengah berada di rumah seorang ibu rumah tangga di Mandingan.
Kapolsek Bantul Kompol B Ayom Yuswandono, ketika dikonfirmasi, membenarkan perihal laporan tersebut. Dalam laporan tersebut, S mengaku akibat aksi bully yang dilakukan warga Mandingan tersebut, S merasa pusing dan sesak napas. S pun pergi ke rumah sakit PKU Muhammadiyah untuk memeriksakan diri.
"Benar S sudah melapor menjadi korban bullying. Kami akan berupaya melakukan mediasi," ujar AKP Ayom, Rabu (18/8/2021).
Ia menuturkan, berdasarkan informasi yang ia peroleh, S sering datang ke rumah seorang ibu rumah tangga. Saat S datang, suami dari perempuan tersebut tidak berada di rumah karena berada di luar negeri. Warga jengah karena meski tahu sudah memiliki keluarga, tetapi S masih sering datang.
Meski sudah ada laporan resmi, tetapi pihaknya akan berupaya melakukan proses mediasi berkaitan dengan persoalan tersebut. Rencananya Polsek Bantul akan mempertemukan kedua belah pihak hari Kamis esok.
"Kita akan berupaya mediasi terlebih dahulu," tambahnya.
Dukuh Mandingan Samsi Wahyudi, ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa penggerebekan tersebut. Warga melakukan penggerebekan terhadap S karena sudah jengah polah dari lelaki yang konon seorang kiai. Penggerebekan itu sendiri terjadi pada Selasa sekitar pukul 09.30 WIB.
"Itu katanya mengajari mengaji. Jadi kami awalnya sungkan," ujar Samsi ketika dikonfirmasi nomor pribadinya, Rabu.
Baca Juga: 5 Daftar Film Tentang Kemerdekaan RI Bertema Perjuangan
Menurut Samsi, warga jengah karena ternyata S sudah sangat sering berkunjung ke rumah tersebut. Padahal suami ibu rumah tangga tersebut sedang tidak berada di rumah karena merupakan warga negara asing.
Ketiga digerebek, S mengaku sering datang karena mengajari ibu rumah tangga tersebut mengaji. Kedatangan S bukan untuk mengajari anak dari ibu rumah tangga tersebut karena masih balita.
"Itu anaknya baru satu, umurnya 4 tahun. Jadi yang diajari ibunya," ungkapnya.
Meski S sudah sangat sering berkunjung ke rumah ibu rumah tangga tersebut, tetapi warga sekitar enggan untuk menegur karena 'sungkan' lelaki tersebut adalah kiai, apalagi alasan lelaki datang tersebut untuk mengajar mengaji.
Berdasarkan keterangan tetangga wanita tersebut, lanjut Wahyu, lelaki tersebut sudah sering datang ke rumah ibu rumah tangga tersebut dalam 3 bulan terakhir. Para tetangga sendiri merasa curiga karena terlalu sering lelaki tersebut datang ke ke ibu rumah tangga yang ditinggal pergi suaminya ke luar negeri.
"Kemungkinan suaminya tidak tahu karena dia warga negara Peru, Amerika," terangnya.
Berita Terkait
-
5 Daftar Film Tentang Kemerdekaan RI Bertema Perjuangan
-
HUT ke-76 RI, Ini Rekomendasi 9 Film Perjuangan yang Bisa Temani Libur Kalian di Rumah
-
Hari Jadi Jateng ke-71, Kiai dan Santri dari 35 Kabupaten Panjatkan Doa
-
Tayang di Netflix, Kepoin Sinopsis Sang Kiai
-
Viral, Kiai Ini Meninggal Dunia Usai Baca Syahadat di Acara Pernikahan
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Rem Mendadak Picu Tabrakan Beruntun di Sleman, 1 Orang Luka
-
Melawan Keterbatasan, Seniman Disabilitas Jogja Pamerkan Karya Memukau di Tengah Mahalnya Bahan Baku
-
Stunting Sleman Turun Jadi 4,2 Persen, Rokok dan Pola Asuh Masih Jadi Musuh Utama
-
Demokrasi di Ujung Tanduk? Disinformasi dan Algoritma Gerogoti Kepercayaan Publik
-
Jalan Tol Trans Jawa Makin Mulus: Jasa Marga Geber Proyek di Jateng dan DIY