SuaraJogja.id - Seorang Juru Parkir (Jukir) di Pasar Beringharjo ditemukan tewas setelah mengatur motor yang parkir. Korban bernama Kurniawan (49), warga Kelurahan Mangunnegaran, Kemantren Kraton, Kota Jogja meninggal setelah terpeleset menginjak sandalnya sendiri.
Kasubag Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharja menjelaskan, peristiwa nahas itu terjadi Kamis (19/8/2021) pukul 14.10 WIB.
Timbul menjelaskan, awal mulanya, korban masih menjaga motor pelanggan di Pasar Beringharjo. Setelah itu satu pelanggan pasar keluar menuju motor untuk bergegas pergi.
Korban lalu mengeluarkan motor dari barisan. Dirinya juga masih sempat bercanda dengan pemilik motor bernama Sujarwanto, warga Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.
Baca Juga: Juru Parkir Jatuh dan Meninggal Setelah Injak Sandal Sendiri
"Ketika akan memberikan uang kembalian kepada saksi, korban tidak sengaja menginjak sandalnya sendiri. Lalu dia tersungkur dan wajahnya membentur lantai parkiran motor. Setelah itu dia tidak sadarkan diri," kata Timbul dihubungi wartawan, Jumat (20/8/2021).
Kejadian itu menyebabkan rekan korban serta masyarakat yang beraktivitas di parkiran Pasar Beringharjo sisi utara terkejut.
Sujarwanto, yang merasa panik, lalu menghubungi keamanan pasar dan Polsek Gondomanan untuk memastikan kondisi korban.
"Sekitar pukul 14.36 WIB anggota Polsek Gondomanan mendatangi TKP dan menghubungi Inafis Polresta Yogyakarta," kata dia.
Timbul, mengatakan untuk memastikan kondisi korban, pihaknya juga menghubungi petugas Dinkes Kota Yogyakarta. Pukul 14.45 WIB, petugas kesehatan datang dan memeriksa Kurniawan.
Baca Juga: PPKM Kerap Diperpanjang, Polresta Yogyakarta Sebut Angka Kecelakaan Turun Signifikan
"Setelah itu korban dievakuasi dan Inafis Polresta Yogyakarta langsung olah TKP," jelasnya.
Sekitar pukul 15.50 jenazah Kurniawan dibawa langsung ke rumah duka di Mangunnegaran, tempat tinggal korban.
"Korban dinyatakan meninggal dunia setelah sebelumnya tak sadarkan diri," kata dia.
Disinggung terkait penyebab kematian Kurniawan, Timbul mengatakan awalnya karena benturan. Kendati demikian pihaknya tidak bisa memastikan apakah ada penyakit lain yang menyebabkan korban sampai menghembuskan napas terakhir.
Petugas medis juga melakukan Swab Antigen untuk memastikan kondisi tubuh korban sebelumnya, namun keluarga korban menolak saat petugas datang.
"Ketika Dinkes menawarkan swab, keluarga korban menolak. Keterangan keluarga bahwa korban tidak memiliki riwayat penyakit tertentu," jelasnya.
Berita Terkait
-
Jukir Liar di Jakarta Masih Marak, Rano Karno: Nggak Setiap Hari Mereka Lakukan Itu
-
Rano Karno Soal Preman dan Juru Parkir Liar di Tanah Abang: Kita Paham Lah
-
Bisakah Pahala Dihadiahkan untuk Orang Tua yang Telah Meninggal? Ini Penjelasan Muhammadiyah
-
Viral Minimarket Pakai Pengeras Suara Tegaskan 'Parkir Gratis', Kang Parkir Liar Ketar-ketir?
-
BCL Gelar Pengajian Kenang Ulang Tahun Ashraf, Ini Doa untuk Orang Meninggal dalam Islam
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital