SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman akan melakukan pengawasan terhadap harga tes PCR di fasilitas kesehatan. Pemkab Sleman pun tidak ragu-ragu akan melakukan tindakan tegas jika masih ada faskes yang tidak menaati aturan tersebut.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, pihaknya telah meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman untuk selalu pro aktif melakukan pengawasan harga tes PCR di sejumlah faskes.
Jika kedapatan masih belum menurunkan tarif, pemanggilan kepada pihak tersebut akan dilakukan.
“Untuk (tarif) PCR turun itu akan kami koordinasikan dengan laboratorium dan juga rumah sakit yang ada. Kami lihat tarifnya turun atau tidak, jika tidak sesuai Kemenkes, kami akan panggil,” kata Kustini kepada awak media, Jumat (20/8/2021).
Kustini meminta agar tarif layanan tes PCR yang ada di Sleman turun secara keseluruhan, menyusul aturan yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Sebelumnya diketahui bahwa Kemenkes telah menetapkan harga terbaru tes swab PCR paling tinggi Rp495 ribu untuk Jawa dan Bali, sementara untuk luar Jawa dan Bali dipatok Rp525 ribu.
Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang meminta harga tes PCR diturunkan hingga Rp450-550 ribu per sekali tes.
"Saya minta agar biaya tes PCR yang ada di Sleman semua bisa satu suara (harga). Karena ini adalah instruksi langsung dari Presiden untuk meringankan beban masyarakat," ungkapnya.
Kustini menilai bahwa penurunan harga tes PCR sendiri memang telah menjadi harapan masyarakat sejak lama.
Baca Juga: ICW Duga Harga Tes PCR Turun karena Pejabat Kemenkes Rangkap Posisi Komisaris Kimia Farma
Sebab, tidak sedikit masyarakat selama ini yang terbebani dengan mahalnya tarif tes PCR ini.
Terlebih bahwa tes PCR sendiri menjadi salah satu syarat perjalanan. Dengan penurunan harga yang mencapai 50 persen tersebut dirasa juga akan membantu masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini.
“Saya kira ini yang ditunggu oleh masyarakat karena PCR itu kan jadi syarat orang bepergian. Maka kalau terlalu mahal, masyarakat jadi sulit semuanya. Ini berita baik, agar masyarakat mendapatkan layanan yang mudah serta murah,” terangnya.
Kustini menegaskan dengan turunnya harga PCR bukan lantas meningkatkan testing dan tracing dari pemerintah.
Menurutnya, testing dan tracing itu memang sudah tanggungjawab dari pemerintah sehingga tidak perlu lagi untuk berbicara terkait harga.
“Selain itu, testing sebenarnya tidak harus menggunakan PCR. Bisa juga menggunakan antigen. Dengan tes antigen kalau dia reaktif bisa diteruskan ke sana, kalau negatif itu sebenarnya cukup. Dan ini bisa juga dipakai sebagai alat untuk memperbanyak testing lagi,” tandasnya.
Berita Terkait
-
ICW Duga Harga Tes PCR Turun karena Pejabat Kemenkes Rangkap Posisi Komisaris Kimia Farma
-
Catat! Daftar Lengkap Laboratorium Tes PCR di Malang dan Harga PCR Terbaru
-
Polri Ajak Masyarakat Awasi Tarif Tes PCR, Laporkan Jika Tak Sesuai
-
Sambut Baik Penurunan Tarif PCR Jadi Rp 500 Ribu, Ganjar : Ini yang Ditunggu Masyarakat
-
Tarif Tes PCR di Tangsel Belum Sesuai Aturan Kemenkes, Berkisar Rp 700-800 Ribu
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
DANA Kaget Spesial Jumat Berkah untuk Warga Jogja: Rebutan Saldo Gratis Hingga Rp199 Ribu!
-
Pengujian Abu Vulkanik Negatif, Operasional Bandara YIA Berjalan Normal
-
Tabrakan Motor dan Pejalan Kaki di Gejayan Sleman, Nenek 72 Tahun Tewas di Lokasi
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Tak Terdampak Erupsi Semeru, Bandara Adisutjipto Pastikan Operasional Tetap Normal