SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menjelaskan, penggunaan gelang vaksin, yang rencananya akan menyasar destinasi wisata dan kantor pemerintahan, hanya identitas sementara, sehingga jika rusak dan disebut tidak awet bukan menjadi masalah.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan bahwa identitas utama masyarakat yang sudah tervaksin adalah sertifikat atau kartu vaksin.
"Ya memang itu (gelang vaksin) identitas sementara. Jadi itu hanya sementara saja ketika ada orang yang masuk dan beraktivitas di Jogja," terang Haryadi kepada wartawan, Senin (23/8/2021).
Haryadi mengatakan bahwa gelang vaksin yang berbahan kertas dop itu nantinya diberikan kepada para wisatawan dan juga orang yang akan mengunjungi tempat potensi kerumunan. Ia mencontohkan, ketika pengunjung dari luar Kota Jogja datang ke Malioboro.
"Misal dia datang dari luar kota, menginap di hotel. Lalu ditanyakan sudah divaksin?. Jika sudah kita berikan gelang itu, sehingga ada bukti dan sebagai identitas bahwa dia sudah divaksin," terang Haryadi.
Hal itu tak akan jauh berbeda saat petugas patroli berkeliling di Malioboro menanyakan bukti wisatawan telah divaksin. Pengunjung yang menunjukkan kartu atau surat vaksin diberikan gelang tersebut.
"Sama nanti, jika di Malioboro misal dicek sampel nanti diberikan itu. Jadi ada kerumunan di sana atau masuk ke stasiun (gelang) itu identitas sementara saja," ungkap dia.
Disinggung terkait tidak awetnya gelang vaksin yang dibuat Pemkot, Haryadi mengatakan, itu hanya identitas sementara.
"Ya itu semacam souvenir saja lah, itu bukan identitas. Kalau Identitas resmi ya kartu vaksin itu," terang dia.
Baca Juga: Bikin Komentar Vaksinasi Sengsarakan Rakyat, RI Diciduk Polisi
Sebelumnya Pemkot Yogyakarta akan membuat gelang vaksin yang menjadi identitas masyarakat telah divaksin. Lokasi pertama yang di uji coba adalah kompleks Balaikota Yogyakarta.
Usai Balai Kota, Pemkot akan memperluas jangkauan penerapan gelang vaksin ke destinasi wisata, dan juga hotel, terutama pada masyarakat luar Jogja.
Berita Terkait
-
Bikin Komentar Vaksinasi Sengsarakan Rakyat, RI Diciduk Polisi
-
Ridwan Kamil Beri Sinyal PTM di Jawa Barat Segera Dimulai, Tapi...
-
Vaksinasi Pelajar Jadi Syarat PTM, Wali Kota Yogyakarta: Baru 50 Persen Tervaksin
-
Polisi Ringkus Pemuda Penyebar Berita Hoaks Tentang Vaksin di Bekasi
-
India Bikin Vaksin COVID-19 Berbasis DNA, Bagaimana Cara Kerjanya?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik