Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 25 Agustus 2021 | 19:15 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir memberi keterangan pada wartawan usai meninjau vaksinasi di Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Rabu (25/8/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir ikut menanggapi mengenai kabar Muhammad Kace ditangkap oleh kepolisian. Muhammad Kace dituding melakukan penistaan agama hingga membuat gaduh masyarakat, terutama umat muslim.

"Kami berterima kasih kepada Bareskrim Polri yang telah menangkapnya (Muhammad Kace). Kami serahkan penanganan kepada polri," kata Haedar ditemui wartawan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Rabu (25/8/2021).

Ia meminta dengan ditangkapnya Youtuber asal Jawa Barat ini agar dipahami masyarakat. Pihaknya meminta masyarakat untuk tetap tenang.

"Jadi jangan sampai menggeneralisasi menjadi hubungan ke aspek primordial (ikatan kesukuan yang berlebihan). Jadi biarlah polisi yang menangani," jelas Haedar.

Baca Juga: Hina Islam, Pimpinan PP Muhammadiyah Desak Polisi Periksa Kejiwaan Muhammad Kece

Ia melanjutkan bahwa di Indonesia memang banyak suku dan juga keyakinan yang berbeda. Masyarakat juga bebas berekspresi, kendati begitu ada Pancasila yang harus menjadi pedoman masyarakat.

"Kebebasan berekspresi itu memang bisa, tapi kita sebagai bangsa masih punya Pancasila. Mempunyai kebudayaan dan punya agama, maka kebebasan, ekspresi termasuk bermedia sosial, harus dipandu dengan nilai dan perilaku keindonesiaan yang moderat," ujar Haedar.

Sebelumnya, Muhammad Kace Youtuber yang diduga menistakan agama lewat media sosial ditangkap Bareskrim Polri di Bali, Selasa (24/8/2021).

Muhammad Kace menganggap kitab kuning yang diajarkan di pondok pesantren menyesatkan dan menimbulkan paham radikal. Tak hanya itu, ia juga menyebut ajaran Nabi Muhammad SAW tidak benar dan harus ditinggalkan.

Baca Juga: Muhammad Kece Hina Rasulullah, Muhammadiyah: Pernyataan Murahan dan Tidak Logis

Load More