Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 31 Agustus 2021 | 08:18 WIB
Kawasan Malioboro yang diusulkan sebagai sumbu filosofi ke UNESCO. [Kontributor / Putu Ayu Palupi]

SuaraJogja.id - Menanggapi keramaian yang sempat terjadi di Malioboro pada Minggu (29/8/2021) malam, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyebut bahwa Pemkot Yogyakarta belum membuka destinasi wisata termasuk Malioboro. Menurutnya Malioboro juga tempat aktivitas jual beli sehingga dimungkinkan terjadi keramaian.

"Sesuai ketentuannya kan, tidak ada tempat wisata yang dibuka. Sejauh ini belum ada yang boleh buka," terang Heroe dihubungi wartawan, Senin (30/8/2021).

Ia menjelaskan, bahwa keramaian yang terjadi karena Malioboro juga sebagai tempat aktivitas jual beli. Tak dipungkiri jika lokasi tersebut menjadi ramai.

"Malioboro itu entitas ekonomi, sehingga memungkinkan aktivitas ekonominya," ujar dia.

Baca Juga: Makan Es Buah di Malioboro, Menteri Teten Masduki Dicurhati PKL

Pihaknya menerangkan bahwa Pemkot belum mengaktifkan tempat parkir dan kantong parkir di sejumlah ruas kota Jogja. Sehingga wisata di Malioboro tidak boleh didatangi bus luar kota.

"Tempat parkir Abu Bakar Ali, Bank Indonesia kan masih ditutup, tidak bisa untuk parkir kendaraan wisata. Jadi tidak ada bus yang boleh berada di Malioboro," katanya.

Di sisi lain, munculnya kerumunan yang terjadi pada Minggu malam kemarin juga langsung dilakukan pembubaran oleh petugas. Mengingat penularan Covid-19 masih berpotensi terjadi.

Selain itu, para petugas, kata Heroe juga melakukan pengecekan acak untuk warga yang sudah atau belum divaksin selama berada di Malioboro.

"Kemarin dilakukan pemeriksaan acak dan sweeping di titik-titik kerumunan yang terjadi," ujar dia.

Baca Juga: Meski PPKM, Usulan Penetapan Sumbu Filosofi Malioboro Jalan Terus

Pemkot Jogja masih memberlakukan PPKM Level 4, hal itu menyusul bahwa angka penularan masih terjadi. Kendati begitu pihaknya memberi kelonggaran di beberapa sektor termasuk sektor ekonomi.

Sejumlah pusat perbelanjaan seperti mal kembali dioperasikan. Pasar-pasar juga kembali beroperasi.

Mengingat masih adanya potensi penularan, pihaknya juga tetap menutup akses jalan dan pintu masuk ke kota Jogja. Sehingga mobilitas pengendara berkurang sebagai upaya menekan angka penularan

Load More