SuaraJogja.id - Fenomena warga berburu vaksin mulai muncul dalam pelaksanaan vaksinasi yang banyak diselenggarakan oleh beberapa pihak. Seperti di Gunungkidul, tak sedikit warga lain provinsi yang mendatangi vaksinasi di Bumi Handayani.
Seperti yang terjadi pada vaksinasi di South Shore Pantai Ngandong Tepus Gunungkidul. Tak sedikit peserta vaksinasi yang berasal dari luar provinsi. Di antaranya adalah Nurmasari (24) wanita asal Kota Sukoharjo Jawa Tengah.
Bersama temannya, ia sengaja menempuh perjalanan dari Pusat Kota Sukoharjo ke Pantai Gunungkidul untuk mengikuti vaksinasi tahap pertama. Sebab di daerahnya, ia selalu kehabisan kuota untuk vaksinasi tahap pertama.
"Jauh ndak apa-apa. Yang penting saya dapat vaksinasi,"tutur Nurmasari, Rabu (1/9/2021).
Baca Juga: Terpuruk Akibat PPKM, Pelaku Wisata Gunungkidul Terpaksa Jual Ternak untuk Bayar Angsuran
Ia terpaksa ikut vaksinasi di Gunungkidul karena dirinya harus segera mendapatkan kartu vaksinasi. Pasalnya sebentar lagi ia harus kembali masuk kerja. Di mana syarat untuk masuk kerja harus menunjukkan kartu vaksin.
Wanita ini sudah beberapa kali mendatangi vaksinasi massal tahap I di wilayahnya. Namun ia tak pernah mendapatkan kuota vaksinasi dosis pertama. Iapun mengetahui adanya vaksinasi di Pantai Gunungkidul melalui media sosial.
"Saya tahu di sini ada vaksin di sini lewat Instagram. Di sini bebas ndak ada syarat KTP mana,"tambahnya.
Manajer Operasional South Shore Yogyakarta, Kevin Jonathan Simatupang menuturkan pemberlakuan Pengetatan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang masih diperpanjang membuat pengelola wisata pasrah. Mereka tak bisa berbuat banyak dengan aturan tersebut meskipun hidup mereka semakin memprihatinkan.
Akhirnya mereka berlomba untuk mengikuti ataupun menyelenggarakan vaksinasi. Harapannya agar target vaksinasi pemerintah yang telah ditetapkan dapat segera tercapai dan wisata bisa dibuka kembali.
Baca Juga: Tabrak Ayam, Pasangan Suami Istri Asal Gunungkidul Meninggal Dunia
Seperti yang dilakukan oleh manajemen South Shore. Mereka menambah intensitas pelaksanaan vaksinasi yang di South Shore. Karena mereka berharap target segera tercapai sehingga industri pariwisata kembali menggeliat dan obyek wisata dibuka.
Menurutnya, sudah hampir 2 tahun ini industri pariwisata di Gunungkidul mengalami kemunduran. Minimnya wisatawan sejak pandemi covid 19 Bahkan tak ada sama sekali ketika PPKM diberlakukan oleh pemerintah membuat para pelaku usaha jasa pariwisata harus melakukan efisiensi.
"100 orang karyawan kami rumahkan. Yang aktif hanya 8 orang, itu hanya sekuriti,"tuturnya.
Perpanjangan PPKM yang terus dilakukan ternyata membuat mereka semakin sulit. Mereka berharap pemerintah bisa memberi kelonggaran terhadap sektor pariwisata, tentu saja dengan aturan ketat seperti yang telah ditetapkan sebelumnya.
Satu-satunya yang mereka lakukan adalah kembali menyelenggarakan vaksinasi. Vaksinasi kali ini adalah vaksinasi keempat yang mereka lakukan. Harapannya wisata kembali dibuka.
" upaya insan pariwisata mendukung program vaksinasi yang kini tengah digenjot oleh pemerintah. Karena konon vaksin menjadi salah satu prasyarat untuk mendapatkan layanan dari pemerintah,"terangnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Peran Vaksinasi Dewasa dalam Meningkatkan Kesehatan dan Mengurangi Biaya Medis Jangka Panjang
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Ngeri, Ternyata Ini yang Terjadi Kalau Dari Lahir Anak Tidak Diimunisasi
-
Serem! Video Ulat Jati 'Kuasai' Jalanan Gunungkidul, Benarkah Musim Ulat Tiba?
-
Viral! Pemotor 'Bersenjata' di Gunungkidul Dikira Klitih, Ternyata Musuhnya Ulat Jati
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
Terkini
-
Mahasiswa UNY Berhasil Sulap Limbah Sampah Jadi Suplemen Tanaman
-
DMFI Bareng Shaggydog Serukan Larangan Peredaran Daging Anjing, Pemda DIY Siapkan Perda
-
Minta ASN yang Selingkuh Tetap Diberhentikan, Bupati Sunaryanta: Saya Siap Tempuh PTUN Kalau Tak Ada Titik Temu
-
Bawaslu Sleman Temukan 23 TPS Rawan Bencana dan 37 TPS Bermasalah Internet
-
Eks Karyawan jadi Mucikari Online, Jual PSK via MiChat usai Kena PHK