SuaraJogja.id - Struktur batuan diduga stupa candi yang ditemukan di Bukit Mintorogo, Dusun Gayam, Desa Gayamharjo, Prambanan, Sleman menarik perhatian masyarakat. Tidak hanya dianggap tempat sakral tapi ada yang menjadikan situs itu untuk lokasi bertapa.
Ketua Pengelola Bukit Mintorogo, Brewok mengakui bahwa memang masyarakat sekitar telah menjadikan temuan situs diduga stupa candi itu sebagai tempat sakral. Sebab masyarakat menduga tempat itu dulunya juga digunakan untuk pertapaan.
"Warga sini dan sekitanya menganggap ini adalah pertapaan Bengawan Ciptoning yang selama ini juga banyak orang yang ke sini meminta apa, mungkin karena tempatnya yang sepi, enak dan luar biasa mungkin banyak yang terkabul," kata Brewok saat ditemui awak media, Kamis (2/9/2021).
Situs yang diduga stupa candi itu sebenarnya sudah ditemukan oleh warga beberapa waktu silam. Namun baru-baru ini saja warga mengetahui bahwa struktur batuan itu diduga cagar budaya.
Sementara ini, kata Brewok, kawasan tersebut bahkan telah dibuka untuk wisata religi. Menurut rencana dalam waktu dekat situs ini juga bakal dijadikan sebagai cagar budaya.
"Kawasan ini untuk sementara digunakan sabagi wisata religi dan menurut rencana teman-teman purbakala nantinya akan dijadikan cagar budaya," ujarnya.
Brewok menyebut pembukaan dari pengelola sendiri sebagai wisata religi itu sudah dimulai sejak tahun 2013 lalu. Saat ini pun fasilitas pendukung untuk wisatawan telah tersedia.
Mengingat tempatnya yang berada di perbukitan Prambanan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Klaten. Sarana dan prasarana semacam gardu pandang, tempat nongkrong, gazebo, tanah lapang untuk camping dan air juga telah disediakan.
"Banyak (yang ke sini) dan banyak yang dari luar daerah. Kalau yang di sini kan sudah terbiasa ke sini, kalau dari luar daerah itu kebanyakan mereka (datang) di malam jumat kliwon dan selasa kliwon," ucapnya.
Baca Juga: Ke Candi Prambanan sama Pacar Bikin Putus Cinta? Berani Buktikan Mitos?
Lebih jauh, Brewok menyebut kebanyakan orang yang mengunjungi situs tersebut menginginkan hidup yang tentram bahkan tidak sedikit yang ingin juga naik pangkat dalam karirnya.
"Tapi kebanyakan ingin hidup tentram karena mungkin keluarganya agak gimana jadi ingin keluarga bahagia," imbuhnya.
Sebelum dibuka atau diambil alih oleh pengelola sekarang, sebenarnya juga sudah banyak pengunjung yang datang ke sini. Namun tidak sedikit dari pengunjung yang semakin merusak temuan situs tersebut.
"Makanya sekarang saya haruskan ketika mau ke sini harus melalui pengelola, kalau tidak saya ya anggota saya. Itu harus kalau tidak walaupun hanya bertapa di sini ya tetap saya usir sebab sudah banyak sekali pengunjung yang merusak di sini," tuturnya.
Hal itu terlihat dari susuan batuan yang saat ini sudah berbeda dengan awalnya. Sekarang bentuk stupa candi yang sebelumnya agak terlihat, kata Brewok tidak lagi tampak.
"Bisa lihat sendiri batu-batunya sudah agak berserakan. Susunannya sudah lain, dulu itu di puncaknya masih ada susunan, sekarang uda tidak ada. Makanya kita ambil alih," sambungnya.
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik