"Tapi kebanyakan ingin hidup tentram karena mungkin keluarganya agak gimana jadi ingin keluarga bahagia," imbuhnya.
Sebelum dibuka atau diambil alih oleh pengelola sekarang, sebenarnya juga sudah banyak pengunjung yang datang ke sini. Namun tidak sedikit dari pengunjung yang semakin merusak temuan situs tersebut.
"Makanya sekarang saya haruskan ketika mau ke sini harus melalui pengelola, kalau tidak saya ya anggota saya. Itu harus kalau tidak walaupun hanya bertapa di sini ya tetap saya usir sebab sudah banyak sekali pengunjung yang merusak di sini," tuturnya.
Hal itu terlihat dari susuan batuan yang saat ini sudah berbeda dengan awalnya. Sekarang bentuk stupa candi yang sebelumnya agak terlihat, kata Brewok tidak lagi tampak.
Baca Juga: Ke Candi Prambanan sama Pacar Bikin Putus Cinta? Berani Buktikan Mitos?
"Bisa lihat sendiri batu-batunya sudah agak berserakan. Susunannya sudah lain, dulu itu di puncaknya masih ada susunan, sekarang uda tidak ada. Makanya kita ambil alih," sambungnya.
Pihaknya juga masih terus mencari sebaran formasi batuan yang ada di sekitar wilayah situs tersebut. Sebab juga sudah ditemukan ada batuan yang berada di bawah tebing.
"Ada jejak ke sana. Nanti rencananya hari berikutnya kita akan coba lagi lihat ke bawah," ucapnya.
Jika memang situs temuan ini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya, ia berharap juga akan dapat berpengaruh kepada kesejahteraan masyarakat sekitar. Terlebih dengan memanfaatkan potensi masyarakat sekitar baik dengan menjual hasil olahan makanan atau kerjainan kepada pengunjung yang datang
"Ya semoga semakin banyak pengunjung di sini dan nanti bisa membuat masyarakat sekitarnya tambah sejahtera. Karena setelah ditetapkan jadi cagar budaya mestinya banyak pengunjung masuk ke sini," harapnya.
Baca Juga: Bikin Takjub! Obelix Hills Bersama Puskesmas Prambanan Siap Gelar Vaksin Gratis with View
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
6 Rekomendasi Tempat Wisata di Dieng, Nuansa Alam Penuh History
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur dan Candi Prambanan saat Libur Lebaran 2025, Jangan Keliru!
-
Harga Tiket Masuk Candi Borobudur 2025, Lengkap dengan Cara Belinya Lewat Online!
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri
-
Pascaefisiensi Anggaran, Puteri Keraton Yogyakarta Pertahankan Kegiatan Budaya yang Terancam Hilang
-
Komunikasi Pemerintah Disorot: Harusnya Rangkul Publik, Bukan Bikin Kontroversi
-
Sehari Dua Kecelakaan Terjadi di Sleman, Satu Pengendara Motor Meninggal Dunia