SuaraJogja.id - Struktur batuan menyerupai candi ditemukan di Bukit Mintorogo, Dusun Gayam, Desa Gayamharjo, Prambanan, Sleman. Meski sudah tidak terlihat bentuknya secara utuh tapi struktur batuan tersebut diduga dulunya adalah stupa candi.
Pegiat cagar budaya Hari Wahyudi, yang sebelumnya telah meneliti temuan tersebut, menyampaikan bahwa bangunan itu diperkirakan berasal dari abad 8 M hingga 10 M.
"Ini kalau dari bentuknya hampir sama dengan dataran Prambanan semua. Dari abad 8-10 M secara keilmuan ini. Jadi bentuknya stupa tunggal," kata Hari kepada awak media, Kamis (2/8/2021).
Menilik dari lokasi penemuan situs bersejarah ini yang berada di perbuktian Prambanan, Hari menyebut bahwa situs ini sebagai yang tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal itu juga telah dibuktikan dengan pengukuran yang dilakukan sebelumnya.
Baca Juga: Stupa Candi yang Ditemukan di Gayamharjo Kerap Digunakan untuk Bertapa
"Kalau kemarin diukur itu 414 mdpl. Sementara ini menjadi situs candi mataram kuno tertinggi di Yogyakarta," ujarnya.
Heri menjelaskan ketinggian itu juga berpengaruh kepada sejarah atau fungsi situs diduga stupa candi yang berkaitan erat dengan agama buddha ini. Tidak menutup kemungkinan jika melihat struktur batuan yang diduga menyerupai stupa tunggal itu akan banyak penafsiran yang bisa dilakukan.
"Bisa sebagai pathok atau sebagai simbol kekuasaan atau legitimasi waktu era mataram kuno dulu karena ini terletak di perbukitan yang tinggi. Kedua, juga bisa sebagai bangunan pendarmaan karena seseorang yang sudah meninggal itu biasanya didarmakan di atas sebuah puncak bukit," tuturnya.
Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan kemarin, diungkapkan Hari bahwa situs diduga stupa candi itu memiliki ketinggian total 7 meter dan diameter juga 7 meter.
Dugaan struktur batuan yang berbentuk stupa candi itu bukan tanpa alasan. Pasalnya jika dilihat lebih lanjut bentuk atau susunan batuan itu tertata secara melingkar.
Baca Juga: Situs Diduga Stupa Candi di Perbukitan Prambanan Kerap Digunakan untuk Bertapa
"Ya seperti stupa itu, stupa itu kan ada beberapa bagian. Jadi masing-masing bagian itu ada perbandingannya," terangnya.
Selain itu, ia juga masih mencoba mencari jalan purba yang ada untuk menuju ke situs tersebut. Dimungkinkan titik itu terdapat dari arah selatan namun hingga saat ini belum ditemukan lebih jauh lagi.
Hari menyayangkan bahwa kondisi situs diduga stupa candi ini sudah susah untuk dikenali. Akibat runtuhnya sejumlah material dari bangunan diduga stupa candi tersebut.
"Kondisinya saat ini hampir susah dikenali karena sudah teraduk. Jadi kemungkinan dulu ini runtuh, terus sebagian materialnya itu digunakan sebagai pembatas talud. Saya tadi juga melihat ke arah bawah-bawah itu beberapa batu yang kotak itu yang asli dari sini itu sampai jauh ke bawah sana," jelasnya.
Hari menyebut hampir separuh lebih bangunan stupa candi itu sudah hilang dan tidak berbentuk lagi. Seperti bagian anda atau bagian dasar yang berbentuk membulat itu yang kini tidak terlihat lagi.
"Ini hanya sebagian saja yang berbentuk melingkar. Terus bagian harimka yang segi 8 atau segi 4 itu tidak ada, sama bagian yasti yang puncaknya itu yang berbentuk seperti pentungan atau tugu juga hilang," imbuhnya.
Ditanya soal keberadaan arca, Hari menyatakan ada kemungkinan arca itu memang sebelumnya ada di dalam stupa candi itu. Namun bisa juga tidak ada, pihaknya belum bisa memastikan secara pasti.
Ke depan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan warga untuk penataan situs ini. Termasuk juga dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) untuk tindaklanjutnya.
"Kita akan saling koordinasi juga dengan warga sini untuk penatannya gimana nanti. Cuma yang kmaren kan sudah dilakukan peninjauan sama BPCB DIY, untuk tindaklanjutnya mungkin harus ada kajian-kajian lagi apakah tempat ini masih bisa untuk direkonstruksi atau tidak," tandasnya.
Berita Terkait
-
Stupa Candi yang Ditemukan di Gayamharjo Kerap Digunakan untuk Bertapa
-
Situs Diduga Stupa Candi di Perbukitan Prambanan Kerap Digunakan untuk Bertapa
-
Warga Gayamharjo Temukan Struktur Batuan di Bukit Diduga Candi, Begini Penampakannya
-
Menarik! 5 Wisata Indonesia Pernah Dijadikan Lokasi Syuting Drama Korea
-
Ke Candi Prambanan sama Pacar Bikin Putus Cinta? Berani Buktikan Mitos?
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
-
Breaking News! Markas Persija Jakarta Umumkan Kehadiran Jordi Amat
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
Terkini
-
Kesaksian Warga Soal Cekcok Order Kopi Berujung Ricuh, Driver Ojol Disebut Sempat Telat Berjam-jam
-
Polisi Pastikan Telusuri Provokator Aksi Massa Driver ShopeeFood di Sleman yang Berujung Ricuh
-
Duh! Ricuh dengan Pelanggan di Sleman, Mobil Polisi Dirusak Ratusan Driver ShopeeFood
-
Kronologi Amuk Massa Ojol di Sleman, Dari Pesanan ShopeeFood Telat hingga Perusakan Mobil Polisi
-
Terjadi Kericuhan di Jalan Godean, Massa Rusak Satu Buah Mobil di Sleman