Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 02 September 2021 | 19:10 WIB
Ketua Pengelola Bukit Mintorogo, Brewok - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Brewok juga menyebut bahwa sebenarnya area di sekitar temuan situs diduga stupa candi itu tergolong labih dari segi tanah. Namun ia heran sebab Bukit Mintorogo dalam berpuluh tahun tidak mengalami longsor.

"Sangat potensi (untuk longsor) karena tanahnya labil. Tapi kalau untuk Mintorogo ini, saya herannya sudah berpuluh tahun ini tidak longsor. Mungkin ini ada kekuatan luar biasa, sedangkan lainnya sudah pada longsor di bawah," ucapnya.

Selain dari temuan situs diduga stupa candi tersebut, ada pula tempat di bagian Barat bukit itu yang yang bernama "Indrokilo". Tempat itu dipercaya juga sebagai tempat menunggu para Punakawan ketika menyertai Raden Janoko bertapa.

Berdasarkan pantauan reporter SuaraJogja.id di lapangan, panorama di sekitar dua tempat di Bukit Mintorogo ini masih sangat asri. Dengan pohon-pohon yang masih rindang membuat hawa yang masih sejuk dan jauh dari polusi udara perkotaan.

Baca Juga: Struktur Batuan Diduga Stupa Candi di Gayamharjo Jadi Situs Mataram Kuno Tertinggi Jogja

Dari puncak bukit tersebut juga dapat terlihat Gunung Merapi ketika memandang ke arah utara. Begitu juga dengan pemandangan daerah Klaten dan sekitarnya yang dilihat dari atas bukit.

Brewok menjelaskan ada sejumlah cara untuk mengakses lokasi tersebut.

"Untuk menuju ke sini ini bisa dari Tebing Breksi langsung ke timur, bisa melewati sebelahnya Obelix Hills. Jalurnya bisa melewati Jalan Piyungan-Prambanan atau mungkin Jogja-Solo. Tapi mungkin untuk mereka yang mau ke sini dengan tujuan religi atau ada panuwunan harus lewat pengelola dulu," tuturnya.

Load More