SuaraJogja.id - Kantor Kementerian Agama Gunungkidul menyebut baru 2 Pondok Pesantren Dan Madrasah Aliyah di wilayah kabupaten Gunungkidul yang telah melaksanakan vaksinasi untuk santri dan para pengelolanya.
Kepala Kemenag Gunungkidul, Sya'ban Nuroni menuturkan dua pondok pesantren yang telah melaksanakan vaksinasi diantaranya adalah Daarul Qur'an Wal Irsyad Kapanewon Wonosari dan juga pondok pesantren Al-Mujahidin di Kapanewon Playen. Oleh karenanya kini pihaknya berusaha untuk mengejar pelaksanaan vaksinasi bagi para santri dan pengelola pondok pesantren.
Harapannya dengan pelaksanaan vaksinasi bagi santri dan dan para pengelola pondok pesantren serta Madrasah Aliyah ini maka pembelajaran tatap muka 100% dapat segera dilaksanakan di lembaga pendidikan agama tersebut. Sya'ban mengakui saat ini masih ada pondok pesantren yang belum melaksanakan kegiatan belajar.
"Kita mempersiapkan santri dan pengelola pondok pesantren untuk vaksinasi,"terangnya, Jumat (3/9/2021) di sela vaksinasi.
Sya'ban menambahkan pihaknya memang hanya memiliki kewenangan untuk mempersiapkan santri dan juga pengelola pondok pesantren ketika akan dilaksanakan vaksinasi untuk mereka. Sementara untuk penyedia vaksin dan tenaga kesehatan yang melakukan vaksinasi adalah kewenangan dari dinas kesehatan.
Kini pihaknya terus berkoordinasi dengan stakeholder yang lain guna mempersiapkan pelaksanaan vaksinasi untuk santri dan pengelola pondok pesantren serta Madrasah Aliyah di seluruh kabupaten Gunungkidul. Dua stakeholder yang mereka gandeng adalah badan Intelijen Negara (BIN) serta dinas kesehatan kabupaten Gunungkidul.
"Tahap pertama di Pondok Pesantren Darul Quran dulu juga difasilitasi oleh BIN serta Dinas Kesehatan,"ungkapnya.
Sya'ban menuturkan di Gunungkidul setidaknya ada 36 pondok pesantren yang terdaftar secara resmi dengan jumlah santri mencapai 10.000 orang lebih. Pihaknya menargetkan pelaksanaan vaksinasi untuk pondok pesantren dan Madrasah Aliyah di Gunungkidul ini akan selesai di akhir bulan September.
Perwakilan BIN DIY, Eko Susilo mengatakan, Pondok Pesantren Darul Quran wal Irsyad (Ponpes DQI), Dusun Ledoksari, Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari Gunungkidul, akan menjadi salah satu pesantren terbesar yang mulai melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Gunungkidul di masa Pandemi Covid 19.
Baca Juga: Cerita Miris Warga Gunungkidul Terjerat Pinjol Laknat, Jual Rumah Hingga Gantung Diri
Ketetapan untuk melakukan PTM ini dilakukan setelah hari ini 95% santri, dan para pelajar, serta pengasuhnya tervaksin secara paripurna. Saat ini, Ponpes yang diasuh KH. A. Kharis Masduqi ini memiliki santri dan pelajar sebanyak 1.410 orang meliputi 946 santri mukim (tinggal di Ponpes), dan 464 non mukim.
"Di antara yang mukim, 899 santri/pelajarnya, hari ini (jumat) dilakukan vaksin lanjutan (dosis 2) setelah dosis pertama dilakukan atas fasilitasi Badan Intelijen Negara (BIN) DIY pada 3 Agustus 2021,"ungkapnya.
Dengan pelaksanaan vaksinasi lanjutan dosis 2 ini, praktis tinggal menyisakan 150an pelajar/santri yang belum tervaksin, karena selebihnya masih anak anak di bawah usia 12 tahun. Terhadap santri yang belum tervaksin, BIN juga sudah mengkoordinasikan untuk diikutsertakan pada vaksinasi pelajar selanjutnya di sekolah atau pesantren terdekat.
Harapannya, dalam waktu dekat 100% santri dan 180 pengasuh, ustadz, maupun para gurunya sudah tervaksin. Menurutnya, capaian vaksinasi 100% di Ponpes DQI ini, selain akan dijadikan contoh model vaksinasi pesantren sebagai syarat pemberlakuan pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah dan pesantren, diharapkan juga segera dapat diwujudkan di seluruh sekolah dan pesantren yang ada di Gunungkidul.
"Harapannya, Gunungkidul bisa menjadi Kabupaten pertama yang akan menerapkan PTM bagi pelajar dan pondok pesantren. Ini mimpi BIN di Gunungkidul,"ujar Eko.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Sleman Ukir Sejarah, Quattrick Juara Umum Porda DIY, Bonus Atlet Dipastikan Naik
-
WNA Yordania Jadi Tersangka di Yogyakarta: Izin Investasi Fiktif Terbongkar
-
Strategi Jitu Sekda DIY Atasi Kemiskinan: Libatkan Asisten Hingga Mandiri Fiskal
-
Saldo DANA Kaget Langsung Cair? Ini Tiga Link Aktif yang Bisa Bikin Dompet Digitalmu Gendut
-
Tragis! Ratusan Siswa Keracunan Makan Bergizi Gratis, JCW Soroti Pengawasan Bobrok