Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri
Sabtu, 04 September 2021 | 11:53 WIB
Direktur Utama BRI, Sunarso. (Dok: BRI)

SuaraJogja.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk semakin optimistis menatap semester II 2021. Optimisme tersebut tak lepas dari rekam jejak kinerja BRI dan Bank Himbara pada paruh pertama tahun ini yang cenderung positif, kendati pandemi Covid-19 menghadang laju ekonomi.

Ketua Himbara, Sunarso, yang juga merupakan Direktur Utama BRI mengatakan, kinerja Himbara yang pada semester pertama tahun 2021 dan optimisme hingga akhir tahun ini hadir karena kebijakan pemerintah yang tepat dalam merespons krisis ekonomi, akibat pandemi Covid-19.

Dia menjelaskan, dalam kondisi menghadapi krisis, aset yang bank-bank milik negara secara kumulatif hingga Juni 2021 tumbuh 7,7% menjadi Rp3.904,30 triliun. Aset tersebut tersalurkan dalam bentuk kredit senilai Rp2.552,9 triliun.

Penyaluran kredit Himbara pun tumbuh 5,4% dan penghimpunan dana masyarakat naik 8,7% secara year on year (yoy) menjadi Rp2.948,78 triliun. Sedangkan non performing loan (NPL) terkelola cukup ideal di kisaran 3%.

Baca Juga: Modal Kelengkapan Dukungan Nasabah, Bank BRI Raih Penghargaan Internasional

Untuk laba, pada paruh pertama 2021 empat bank Himbara mampu membukukan Rp29,9 triliun atau tumbuh 18,4%.

“Khusus BRI, hingga Juni 2021 (bank saja), aset tumbuh 7,8% yoy, pinjaman tumbuh 5,0% yoy, Dana Pihak Ketiga tumbuh 6,5%. Untuk laba bahkan tumbuh 22%, mencapai Rp12,45 triliun”, tambahnya.

“Kami tahu bahwa pasarnya, bisnisnya, tidak dalam kondisi yang optimal, sehingga memang kita harus akui dan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan berbagai stimulus untuk mengangkat gerakan ekonomi, geliat ekonomi. Himbara ada di belakangnya. Artinya, perekonomian digerakkan stimulus dan Himbara bisnisnya follow stimulus,” kata Sunarso, dalam acara Virtual Conference HIMBARA yang bertema Optimisme Kinerja Himbara Menghadapi Semester II Tahun 2021, Kamis (2/9/2021) malam.

Sunarso menambahkan, dalam menghadapi krisis akibat pandemi ini, Himbara memprioritaskan keberlanjutan usaha.

“Kalau dalam situasi normal, kita maunya menang 3-0. Pertama, likuiditas. Kedua, kita jaga kualitas, karena menyangkut sustainability pertumbuhan. Terakhir, profitabilitas. Tapi di kondisi yang sangat menantang ini, kita tidak boleh kalah, tetap menang namun dengan skor yang lebih tipis 2-1. Maka kemudian yang harus kita jaga adalah likuiditas dan kualitas, bolehlah kita menurunkan profitabilitas,” ungkapnya.

Baca Juga: Transformasi Digital dan Culture Jadi Andalan Bank BRI di Masa Pandemi

Alokasi PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) di tahun 2021 mencapai Rp744,6 triliun, kemudian ada berbagai kebijakan di PEN. Pertama, PMK No.70, Pemerintah menempatkan depositonya di 4 bank himbara. Penempatan uang negara sebesar Rp10 triliun, kemudian bank menyalurkan kredit 3 kali lipat atau sebesar Rp30 triliun.

Load More