SuaraJogja.id - TNI AD menerima tambahan sertifikat tanah hak pakai dari Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) serta Kanwil BPN di DIY dan Jateng. Termasuk tambahan sertifikat tanah di Urut Sewu, Kebumen Jateng seluas 110 hektare.
Karenanya, bila ada warga di kawasan tersebut yang masih belum menerima keputusan dari BPN, maka TNI AD siap mematuhi hukum. TNI AD tidak akan memaksakan secara sepihak penggunaan tanah tersebut secara resmi.
"Kalau tahun lalu saya menerima dari Menteri ATR sejumlah 355 hektare, hari ini ada tambahan 110 hektare, sehingga total itu yang sudah kami terima sertifikat hak pakai di daerah urut sewu 664 hektare," ujar KASAD Jendral TNI Andika Perkasa di Korem 072/Pamungkas Yogyakarta, Sabtu (04/09/2021).
Menurut Andika, yang saat ini digadang-gadang akan menjadi Panglima TNI tersebut, TNI AD memberikan kesempatan kepada masyarakat yang belum menerima keputusan BPN untuk membawa tuntutan mereka ke ranah hukum. Hal itu disebut sebgai mekanisme yang paling fair atau adil dalam penyelesaian permasalahan pertanahan di Urut Sewu.
Tuntutan yang muncul dari warga dinilai sebagai hak setiap warga negara. Karenanya, Andika tidak mempermasalahkan bila hak pakai tanah yang diperoleh TNI AD masih dipersoalkan warga.
"Kalau masih ada warga yang merasa tidak menerima atau belum dilibatkan [dalam penggunaan tanah di urut sewu], intinya tni ad ikut aturan hukum untuk lahan-lahan wilayah yang belum ada sertikat, [tni ad] tidak akan serta mereta menggunakan seolah-olah milik [kami]. Tidak ada perlu kekhawatiran [dari masyarakat], kami tidak akan turun memaksakan secara pihak wilayah yang belum sercara resmi dipakai," tandasnya.
Andika menyebutkan, saat ini kawasan Urut Sewu tidak lagi dijadikan lahan latihan menembak prajurit TNI AD, terutama yang berkaitan dengan latihan peluru tajam dan ledakan. Latihan di kawasan tersebut hanya berupa manufer dan penelitian.
TNI memindahkan latihan menembak ke daerah lain yang lebih luas. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi persoalan yang muncul di lingkungan sekitar.
"Saya sudah menghentikan penggunaan lahan di urut sewu untuk menembak, untuk peluru sebenarnya atau peluru tajam. Tidak ada lagi [latihan menembak], bahkan tidak hanya untuk keamanan bandara [YIA] tapi juga karena ruang [urut sewu] sempit sehingga untuk menghindari permasalahan tidak ada untuk latihan tembak," ungkapnya.
Baca Juga: Dari 191 Ribu Tanah di Balikpapan, 30 Persen Mengalami Overlapping Sertifikat
Andika menambahkan, selain di Urut Sewu, TNI juga mendapatkan tambahan sertifikat hak pakai di Gunungkidul dan Wonosobo. Kawasan tersebut akan dimanfaatkan untuk satuan TNI AD seperti Koramil dan perumahan bagi prajurit.
"Masih ada yang sedang diproses[hak pakai]. Jangan sampai ada tekanan dari siapapun. Intinya TNI akan memegang legalitas yang dipunyai yang saat ini baru berjumlah 664 dari 955 hektare," imbuhnya.
Seperti diketahui, konflik sempat terjadi antara TNI AD dengan warga Urut Sewu terkait permasalahan pertanahan. Namun sengketa keduanya berakhir pasca turunnya sertifikat tanah dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang pada pertengahan 2020 lalu.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Dari 191 Ribu Tanah di Balikpapan, 30 Persen Mengalami Overlapping Sertifikat
-
TNI AD Hapus Tes Keperawanan, Komnas Perempuan Minta Ada Aturan Tertulis
-
Tes Keperawanan Calon Prajurit TNI AD Wanita Dihapuskan, Jenderal Andika Bilang Begini
-
TNI AD Tiadakan Tes Keperawanan, Ini Penjelasan KSAD Jenderal Andika Perkasa
-
Warganet Geger! Ganjar Pranowo Dirumorkan Duet dengan KSAD Andika Perkasa di Pilpres 2024
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Heboh Ulat di MBG Siswa, Pemkab Bantul Akui Tak Bisa Sanksi Langsung Penyedia Makanan
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Perlombaan Sepatu Roda Regional DIY-Jawa Tengah
-
Jogja Siap Bebas Sampah Sungai! 7 Penghadang Baru Segera Dipasang di 4 Sungai Strategis
-
Gunungan Bromo hingga Prajurit Perempuan Hadir, Ratusan Warga Ngalab Berkah Garebeg Maulud di Jogja
-
JPW Desak Polisi Segera Tangkap Pelaku Perusakan Sejumlah Pospol di Jogja