Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Senin, 06 September 2021 | 18:56 WIB
Misa online di YouTube dipenuhi komentar SARA - (Twitter/@AREAJULID)

SuaraJogja.id - Sejak pandemi Covid-19, ibadah secara bersama-sama berbagai agama dilaksanakan secara daring, termasuk misa online umat Katolik.

Namun dalam sebuah video di Youtube, saat misa online dilangsungkan, live chat dipenuhi komentar berunsur SARA.

Tangkapan layar live chat misa online via YouTube itu pun kini viral di media sosial. Salah satunya diunggah akun Twitter @AREAJULID, Senin (6/9/2021).

Tampak pada tangkapan layar itu, seorang romo berjubah hijau tengah memimpin misa. Di bagian samping kiri, terdapat jendela live chat kiriman warganet yang tengah menyaksikan ibadah online di YouTube itu.

Baca Juga: Ahmadiyah: Sudah Mendesak, Presiden Jokowi Harus Tangani Intoleransi di Indonesia

Melalui live chat itu, beberapa warganet menyinggung kepercayaan umat yang melaksanakan misa dan mengaitkannya dengan ajaran dari agama lain.

Selain itu, dalam tangkapan yang menampilkan seorang pria petugas liturgi, pada live chat sejumlah warganet mengejek dengan kata-kata kasar.

Begitu pula saat video misa online menyorot patung Yesus, warganet memberikan berbagai komentar hinaan.

Empat tangkapan layar video misa online Paroki Cilangkap pada Minggu (5/9/2021) itu diambil dari kanal YouTube Komsos Cilangkap dan kini viral di Twitter.

"Dis! Segabut itu ya masuk ke live chat ibadah agama lain terus memaki maki," cuit pengirim melalui akun @AREAJULID.

Baca Juga: Masjid di Pemukiman Ahmadiyah Kabupaten Sintang Dirusak, Bangunan Sekitarnya Dibakar

Lebih dari 1.200 pengguna Twitter telah me-retweet-nya, dan 12 ribu lebih menekan tombol suka.

Sementara itu, berbagai komentar yang berbaris di bawah kicauan itu berisi ungkapan geram warganet. Mereka geregetan karena lantangnya orang-orang yang menunjukkan intoleransi.

"Rendahnya toleransi bikin miris banget ya," kicau @fin***.

"Dia secara tdk langsung jg ikut misa, tinggal baptis aja yuk bisa yuk," tulis @fel***.

"Entar agamanya dihina-hina dilemparin pakai pasal penistaan agama," tambah @thg***.

Selain itu, @shu*** mengungkapkan, "Sebagai muslim, saya tidak mengakui bahwa mereka adalah saudara seiman ku."

"Jujur kasian deh sama orang orang yang nganggep agamanya paling benar dan malah ngomentarin agama org lain, get well soon ya," komentar @hai***.

Load More