SuaraJogja.id - Pemkot Yogyakarta telah memilih museum menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Jogja yang akan diajukan ke Pemerintah Pusat. Hal itu menyusul dengan turunnya PPKM ke Level 3 di DIY.
"Masih kita bahas, apakah nanti Jogja ada destinasi wisata yang akan dibuka, kita belum tahu. Tapi museum boleh dibuka. Karena museum tertutup dan kita bisa mengendalikan jumlahnya (pengunjungnya)," ujar Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi ditemui wartawan di kompleks Balai Kota Yogyakarta, Selasa (7/9/2021).
Ia melanjutkan, jika nantinya pengajuan pembukaan museum diterima, pengelola museum diperbolehkan mengajukan izin ke Pemkot.
"Jadi mereka ajukan dan kami cek protokol kesehatannya (penjagaan jarak dan juga fasilitas penunjang)," kata Heroe yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta.
Baca Juga: Koes Hendratmo Meninggal, Anaknya Berjuang Dapat Penerbangan ke Jakarta dari Yogyakarta
Pemilihan museum menjadi lokasi wisata yang diajukan ke Pusat, Hereo menjelaskan karena museum berkaitan dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Rencananya KBM bisa dilakukan secara tatap muka di daerah PPKM Level 3
"Hari ini kami ajukan adalah museum, karena bersamaan dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Museum juga bagian dari pembelajaran juga," terang dia.
Jika akhirnya museum disetujui untuk dibuka saat kondisi PPKM Level 3, Heroe menegaskan bahwa setiap tempat baik itu museum sendiri, hotel, cafe dan tempat umum harus mengajukan registrasi QR barcode ke Pusat Data dan Informasi di pusat.
"Saya minta juga ini semuanya, hotel cafe atau tempat umum di Jogja, mengajukan QR code pedulilindungi," ujar Heroe.
Hingga saat ini, Lanjut Heroe, ia dan jajarannya masih membahas penerapan PPKM Level 3 di Kota Jogja. Pembahasan itu termasuk mana saja destinasi wisata yang akan dibuka.
Baca Juga: Jurusan Tata Kelola Seni ISI Yogyakarta Gelar Pameran Seni Rupa 20 Tahun Sebelum Pandemi
Selain itu, penerapan PTM di sekolah-sekolah masih akan dibahas lebih dalam kembali. Mengingat vaksinasi pelajar 12 tahun ke atas di Jogja sudah selesai.
"Siang ini masih kami bahas, nanti kami rapatkan dulu," terang Heroe.
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Pemandangan, Ini 5 Makanan Khas Kopeng yang Harus Dicicipi Wisatawan
-
Kisah Cinta Terlarang Membuka Pintu bagi Ekowisata Gunung Tangkuban Perahu
-
Janggalnya 'Wisatawan Siluman' di Bali, Pendapatan Daerah Berpotensi Bocor
-
4 Tempat Wisata Favorit Indramayu, Dedi Mulyadi Minta Lucky Hakim Ajak Anak Main di Daerah Sendiri
-
5 Kolam Renang di Bogor Referensi Wisata Air untuk Liburan
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital