Elma juga tak jarang disindir dengan upaya yang mereka lakukan, yakni mengubah kebiasaan buruk menjadi lebih baik. Kendati demikian dirinya tak pernah menganggap serius dan memilih membiarkan saja.
"Tujuannya kami baik ya, harapannya kan bisa diterima oleh mereka. Tapi sosialisasi yang gendar ini sudah sejak lama, tapi memang mulai disiapkan oleh BBPOM DIY dan dibuat inovasi GeBer pada Juni 2021 lalu," terang dia.
Salah seorang kader keamanan pangan lainnya, Tri Astuti (51) mengatakan bahwa sasaran program inovasi GeBer ini adalah warga yang masih menggunakan boraks untuk membuat gendar. Warga desa Madurejo, Kemantren Prambanan itu harus berkali-kali mengingatkan bahayanya kandungan boraks kepada tetangga dia.
"Jadi sosialisasi ke warga ini kami lakukan saat ada rapat atau pertemuan ibu-ibu PKK. Selain itu duta keamanan pangan yang ditunjuk juga mengingatkan saat kita berbincang-bincang sore," ujar dia.
Saat ini, kata Tri sudah banyak pedagang dan penjual gendar di wilayahnya yang beralih ke tepung kanji. Sehingga potensi munculnya penyakit karena banyak mengonsumsi boraks bisa dikurangi.
"Ada ratusan orang yang biasa mengolah gendar di wilayah saya, sekarang sudah banyak paham dan menggunakan tepung kanji," kata dia.
Terpisah, Kepala BBPOM DIY, Dewi Prawitasari menjelaskan bahwa penghargaan rekor MURI yang diterima adalah mencetuskan 1.010 duta keamanan pangan dalam kurun dua pekan.
"Atas informasi dari BPOM berkat pengukuhan 1.010 duta keamanan pangan terbanyak se-Indonesia yang kami lakukan, BPOM mendapat rekor MURI," kata dia.
Ia menjelaskan bahwa terdapat 50 kader keamanan pangan yang dibentuk BBPOM DIY, yang tugasnya mengarahkan para duta keamanan pangan untuk mengajak warga menghindari penggunaan boraks pada olahan makanan.
Baca Juga: BPOM Berikan Izin Darurat Vaksin Janssen dan Covidecia, Berapa Efikasinya?
Selanjutnya, 1.010 orang tersebut terus didorong untuk mengingatkan warga di setiap desa. Dewi berharap dengan adanya duta keamanan tersebut masyarakat mulai mengonsumsi makanan yang sehat dan terhindar dari sakit.
Dewi juga mengatakan pada kesempatan itu BBPOM DIY mendapat predikat Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) dan juga mendapat peringkat Pelayanan Prima dari Kemenpan-RB.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Mengejutkan! Ternyata Baru 11 Persen Warga Sleman Pakai Layanan Online Disdukcapil, Apa Alasannya?
-
Padi Reborn Hidupkan Perayaan 10 Tahun DRW Skincare: Malam Glamor Bersama 2.500 Beauty Consultant
-
Terinspirasi Pendidikan Victoria, Sekolah di Kulon Progo Disambangi Gubernur Margaret Gardner
-
BRI Perkuat Diversifikasi Bisnis lewat Second Engines of Growth untuk Dorong Pertumbuhan
-
BJLB1 Jadi Tonggak Penting Pengembangan Investasi Syariah di Pasar Modal Nasional