SuaraJogja.id - Glorifikasi terkait bebasnya penyanyi dangdut Saipul Jamil dalam beberapa hari belakangan ini mendapat banyak kritikan. Pasalnya tidak hanya penyambutan yang heboh seketika saat keluar penjara melainkan hingga menjadi tampil lagi di televisi sebagai bintang tamu.
Menanggapi hal tersebut, Staf pengajar Departemen Ilmu Komunikasi, Fisipol UGM Wisnu Martha Adiputra mengatakan bahwa secara umum dari segi kualitas konten pertelevisian Indonesia semakin menurun dari waktu ke waktu. Hal itu tercermin dari masih munculnya konten seperti Saipul Jamil di televisi.
"Nah kalau yang kasusnya SJ (Saipul Jamil) itu sudah melewati batas sih. Ini bukan tayangan yang kurang bagus tapi ya melanggar banyak aturan," kata Wisnu saat dihubungi awak media, Selasa (14/9/2021).
Kualitas konten yang menurun itu terlihat juga dengan tayangan-tayangan semacam sinetron hingga berita-berita politik yang berpihak. Walaupun sebenarnya masyarakat masih bisa menerima itu.
Baca Juga: Gaya Rambut Baru Saipul Jamil Bikin Gagal Paham: Diapain Sih?
"Tapi dalam kasus kemarin selebriti SJ (Saipul Jamil) yang diglorifikasi itu bagi kami sudah berlebihan, maksudnya kami orang-orang yang memprotes," tegasnya.
Padahal, disampaikan Wisnu hingga saat ini televisi masih memiliki penetrasi yang tinggi di masyarakat Indonesia. Kendati memang prosentase dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan.
"Sebenarnya sudah turun (prosentasenya). Kalau yang sekitar 3 tahun lalu itu bisa 92 persen, sekarang tinggal 85 persen penetrasi televisi. Itu sebabnya kenapa televisi broadcasting ini masih penting, masih dilihat karena daya penetrasi masyarakat lebih tinggi," tuturnya.
Ia menilai terutama tv swasta sekarang terlalu mengejar keuntungan komersial saja. Sehingga semakin meninggalkan konten pendidikan dan moral dan tergantikan oleh hal-hal yang berbau selebritis atau infotainment untuk konten hiburannya.
"Sinetron pilihannya tidak banyak, infotainment juga berlebihan. Seolah masyarakat dibuat haus akan kehidupan selebriti, padahal itu kehidupan personal yang kadang juga tidak perlu juga diangkat," imbuhnya.
Baca Juga: Foto Bersama Saipul Jamil dan Jessica Jane Tempo Dulu Ramai Dibahas, Publik: Waduh Ngeri
Konten-konten semacam itu yang terus ditanamkan oleh stasiun tv swasta, sehingga penonton Indonesia sebagian besar merasa itu menjadi hal penting.
Ia menyebut penurunan kualitas yang tercermin di televisi swasta itu bukan hanya dari kasus glorifikasi Saipul Jamil baru-baru ini saja, tetapi ada beberapa kasus lain yang juga dianggap terlalu berlebihan.
"Pertama kasus beberapa selebriti yang menikah dan resepsi berjam-jam disiarkan secara langsung. Kedua kemarin tentang pemeran sinetron yang di bawah umur ya. Ketiga ada artis yang terlibat prostitusi online juga sama, begitu keluar langsung diwawancarai live prime time oleh tv yang mengundang SJ (Saipul Jamil) kemarin itu," terangnya.
Kasus-kasus itu membuktikan konten yang dihadirkan di masyarakat hanya demi mengejar keuntungan komersial semata. Konten berlebihan inilah yang kemudian cenderung mengabaikan aturan-aturan atau regulasi dan norma di masyarakat.
"Kasus-kasus itu menunjukkan bahwa apakah tv tidak peduli dengan kondisi masyarakat. Ya mungkin memang alasan (tv swasta) untuk cari uang, iklan dan sebagainya tapi apakah harus hingga sejauh itu. Karena juga masih banyak tayangan-tayangan yang bisa dibuat secara bagus," tegasnya.
Berita Terkait
-
5 Sosok Berjasa yang Menolong Lina Mukherjee Selama di Penjara, Ada Nama Dinar Candy Hingga Isa Zega
-
Wakil Rektor UGM Sebut "Lapor Mas Wapres" Cuma Pencitraan Gibran: Bisa jadi Jebakan Itu
-
Viral Detik-detik Dewi Perssik Ditangkap Karena Narkoba, Sang Pedangdut Langsung Klarifikasi
-
Reaksi Saipul Jamil Usai Dituduh Lakukan Pelecehan ke Sesama Jenis Saat Video Call Diungkap Pengacara
-
Saipul Jamil Ngadu ke Pengacara Usai Video Dugaan Pelecehan Seksual ke Laki-Laki Viral
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali