SuaraJogja.id - Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty menuturkan saat ini masih ada 1 RT yang masih masuk zona merah. Ia merinci dari 6.864 RT yang ada di Gunungkidul ada 6.700 RT yang masuk zona hijau, 150 zona kuning dan 3 RT masuk kategori zona orange.
"Mudah-mudahan tren penurunan kasus covid-19 terus berlanjut sehingga hijau semua,"ujar Dewi, Selasa (14/9/2021) petang.
Dewi menyebutkan 1 RT yang masuk zona merah tersebut adalah RT 04 Padukuhan Sanglor II Kalurahan Girisubo Kapanewon Panggang. RT yang masih zona merah tersebut diakibatkan karena adanya klaster hajatan.
Dewi mengakui meskipun PPKM namun ada warga yang nekat menggelar hajatan. Akibatnya, banyak warga di Padukuhan tersebut yang terpapar covid-19. Kendati demikian ia enggan menyebutkan berapa yang terpapar. Dewi hanya menyebut klaster tersebut sudah selesai pekan lalu.
Baca Juga: Diduga karena Masalah Asmara, Remaja di Gunungkidul Nekat Gantung Diri
"Sudah selesai minggu yang lalu,"papar dia.
Dewi menandaskan kendati ada tren penurunan kasus namun ternyata covid-19 masih menghantui. Terlebih kemungkinan besar obyek wisata akan dibuka sehingga potensi paparan covid-19 semakin besar.
Dewi mengakui, seiring dengan penurunan angka pasien covid-19, tingkat keterisian rumah sakit pun menurun. Kini BOR rumah sakit sudah berada di bawah angka 30 persen.
Kendati demikian, ia menghimbau kepada seluruh rumah sakit rujukan pasien covid-19 di Gunungkidul untuk tidak buru-buru melakukan konversi ruang perawatan covid-19 menjadi ruang perawatan pasien biasa. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi dibukanya obyek wisata di wilayah Gunungkidul nantinya.
"Kita harus belajar dari pengalaman. Gelombang I dan gelombang II penyebaran covid-19, masak kita tidak belajar to,"ujar Dewi.
Baca Juga: Diserang Virus Hingga Harga Anjlok, Peternak Ayam Petelur di Gunungkidul Bertumbangan
Menurut Dewi penurunan level pemberlakuan pengetatan kegiatan masyarakat PPKM dari level 4 level 3 memungkinkan obyek wisata nanti akan dibuka. Euforia masyarakat melaksanakan liburan nantinya dikhawatirkan akan menjadi bumerang.
Ketika objek wisata dinyatakan boleh dikunjungi nanti, pasti akan ada lonjakan jumlah wisatawan terutama dari luar daerah. Dewi khawatir nantinya lonjakan jumlah wisatawan dari luar daerah ini akan memicu peningkatan jumlah pasien covid-19 secara signifikan.
"Makanya kita himbau rumah sakit agar jangan buru-buru mengembalikan fungsi kamar pasien covid-19 ke kamar perawatan biasa. Untuk jaga-jaga saja," tandas dia.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Sinopsis Zona Merah, Serial Thriller Indonesia tentang Wabah Mayat Hidup
-
Azizah Salsha Disebut Lolos Kamera Wartawan: Mulus..
-
Devano Danendra Dipuji Maria Theodore 'Open Book' Banget, Mudah Bangun Chemistry!
-
Jadi Lawan Main, Maria Theodore Puji Devano Danendra: Dia Open Book Banget
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
PR Poros Maritim Prabowo: Belajar dari Ketahanan ala Jenderal Soedirman
-
Fokus Isu Anak dan Perempuan, Calon Bupati Sleman Kustini Bahas Pembangunan Nonfisik dengan DPD RI
-
Dari Rumah Sakit Hingga Penggergajian Kayu: Reka Ulang Pengeroyokan Remaja Bantul Ungkap Fakta Mengerikan
-
Ferry Irwandi vs Dukun Santet: Siapa Surasa Wijana Asal Yogyakarta?
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar