Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 16 September 2021 | 07:43 WIB
Suasana vaksinasi massal kepada mahasiswa yang digelar oleh kampus tangguh UST dan Polresta Yogyakarta, Rabu (15/9/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

"Tapi jujur diskusi di dalam ruangan saya kira juga penting. Karena saat online saja belum tentu bisa bagus koneksinya," terang dia.

Mahasiswi asal Halmahera, Rianti (22) mendukung ketika pemerintah juga membuka aktivitas PTM di perguruan tinggi. Mengingat pelajaran di kelas lebih banyak memberi pengalaman.

"Semisal hanya di depan laptop dan menerima materi di dalam kos, setelah itu jenuh. Tidak ada teman untuk diskusi kan," kata perempuan yang mengambil Fakultas Psikologi itu.

Pihaknya berharap tak hanya jenjang SD-SMA saja PTM yang dibuka. Namun pemerintah bisa mempertimbangkan juga untuk mahasiswa di Jogja.

Baca Juga: Inovatif, 6 Mahasiswa Berhasil Ciptakan Aplikasi Pembeda Jenis Batik

Terpisah, Wakil Rektor II UST, Trisharsiwi mengatakan, pandemi Covid-19 yang berkepanjangan membuat pihaknya urung melaksanakan PTM. Dia menyampaikan, secara umum antara pembelajaran tatap muka maupun daring punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Misalnya saja saat pembelajaran daring, selain meminimalisir pencegahan Covid-19 mahasiswa merasa sedikit terbantu karena minimnya biaya pengeluaran karena tak perlu lagi ke kampus atau memenuhi biaya indekos, namun efektivitasnya tidak jarang diragukan. 

"Namanya mahasiswa, kadang kalau kita belajar kan hanya pasang foto, yang penting login atau masuk dengan kelihatan foto tapi dia kemana kita tidak tahu. Memang ada lebih dan kekurangannya," ungkap Tri.

Pembukaan PTM di perguruan tinggi juga harus melihat kondisi penyebaran Covid-19.  Sehingga perlu mendapat izin resmi dari kementerian, Pemda, maupun Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V Yogyakarta. Persiapan menuju terselenggaranya PTM pun terus dilakukan seperti vaksinasi kepada sejumlah mahasiswa yang berdomisili di wilayah DIY.

Dalam kesempatan itu sedikitnya ada 1.700 mahasiswa yang mendapat vaksin untuk dosis pertama. Program vaksinasi itu juga merupakan salah satu upaya dan komitmen dari pencanangan UST sebagai kampus tangguh beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Mahasiswa Desak Gubernur Sumbar Tingkatkan Vaksinasi dan Hentikan PPKM Level 4

"Vaksinasi ini akan kami laksanakan bertahap. Dua bulan lalu karyawan dan dosen sudah, sekarang giliran mahasiswa, karena harapan kami semester depan sudah bisa PTM. Untuk tahap pertama khusus bagi yang ada di wilayah DIY dulu, nanti kalau mahasiswa sudah menjelang kuliah datang ke Jogja dan nanti akan vaksinasi lagi," kata dia. 

Load More