Belum lagi ketika musim hujan, kecelakaan makin sering terjadi. Alasannya, tepi jalan di jalur Gunung Pegat dipenuhi deretan pohon yang sudah tua, sehingga tak jarang terjadi pohon tumbang saat musim hujan.
Bukan sekali saja pengendara tertimpa pohon tumbang di area Gunung Pegat. Ada yang terluka, dan ada juga yang sampai meninggal dunia. Selain itu, dengan kondisi penerangan yang kurang tadi, ketika ada pohon tumbang yang melintang di jalan, beberapa kali pengendara menabraknya hingga terperosok lubang jalan.
Tak hanya pohon ambruk, menurut warga setempat, daerah tersebut juga rawan longsor. Sempat ada batu besar menggelinding dari lereng Gunung Pegat, tetapi untungnya berhenti di tepi jalan.
Pengantin baru dilarang melintas
Baca Juga: Mitos Legendaris Orang Bantul, Pengantin Lewat Perempatan Palbapang Wajib Lempar Ayam
Jika soal kecelakaan masih bisa dinalar, yang satu ini cukup sulit dikaitkan dengan logika. Menurut mitos, dampak melintasi Gunung Pegat juga sampai urusan rumah tangga orang, khususnya pengantin baru.
Berdasarkan mitos yang berkembang luas di telinga masyarakat, pasangan suami istri (pasutri) yang hubungannya baru disahkan selama 35 hari, alias usia pernikahannya masih semuda itu, dilarang melewati jalur Gunung Pegat.
Jika nekat, menurut yang dipercaya warga setempat, pasangan pengantin baru itu bisa cerai. Seorang warga pun mengakui bahwa dirinya menghindari Gunung Pegat di saat baru menikah. Ia adalah Priyo, yang kala ditemui Solopos.com pada 2016 silam tinggal di Kecamatan Wonogiri dan sebelumnya bertempat tinggal di Baturetno. Priyo mengaku, pada 1998, saat baru menikah, ia menuruti nasihat orang tua untuk tak melewati Gunung Pegat.
Setiap hari pulang-pergi kerja ke kawasan kota Wonogiri, Priyo rela menempuh perjalanan sejauh 70 kilometer melalui jalur Pracimantoro, padahal jika memilih jalur Gunung Pegat, dia hanya perlu menempuh jarak 40 kilometer. Hal ini ia lakukan supaya tidak dituduh salah karena tak menuruti nasihat orang tua jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam rumah tangganya.
Perilaku serupa dianut seorang warga Sukoharjo bernama Herman, yang kala itu saat masih menjadi pengantin baru memilih lewat jalur di Desa Jendi, Nguntoronadi untuk menghindari Gunung Pegat. Latar belakangnya pun sama seperti Priyo--amanat orang tua.
Baca Juga: Ke Candi Prambanan sama Pacar Bikin Putus Cinta? Berani Buktikan Mitos?
Kendati begitu, hingga kini belum diketahui pasti latar belakang dan sejak kapan mitos soal perceraian itu berkembang. Namun, ada yang percaya, mitos itu berkaitan dengan asal-usul Gunung Pegat. Zaman dahulu, ada dua gunung yang menyatu, tetapi kemudian dipisahkan oleh pembangunan jalan. Pegunungan Ngadiroyo, yang menghubungkan Wonogiri dan Pacitan itu pun terbelah.
Berita Terkait
-
6 Kuliner Khas Wonogiri yang Bikin Lebaran Makin Spesial Bersama Keluarga
-
Dari Grebeg Syawal Hingga Bodo-Bodo: Intip Tradisi Lebaran Khas Wonogiri
-
Mahasiswa KKN UNDIP Latih UMKM Bulurejo Kelola Laba Pakai Pembukuan Efektif
-
Tekan Stunting di Wonogiri, Mahasiswa FK Undip Gelar Program Cegah Stunting
-
Program Sosialisasi KKN Undip di MTsN 4 Wonogiri: Bahaya Narkoba hingga Bijak Bermain Sosmed
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
-
Dear Petinggi BEI, IHSG Memang Rapuh dan Keropos!
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
Terkini
-
Deadline Penggusuran di Depan Mata, Warga Lempuyangan Lawan PT KAI: "Bukan Asetmu, Ini Tanah Kami
-
Viral, Foto Pendaki di Puncak Gunung Merapi Bikin Geger, Padahal Pendakian Ditutup
-
Sleman Pastikan Tak Ada ASN Bolos, Tapi Keterlambatan Tetap Jadi Sorotan
-
Pemda DIY Ngebut Bangun Sekolah Rakyat, Siswa Miskin Bisa Sekolah Juli 2025
-
Pengawasan Jebol hingga Daging Sapi Antraks Dijual Bebas, 3 Warga Gunungkidul Terinfeksi