SuaraJogja.id - Kabupaten Bantul mendapat dua kuota tambahan terkait dengan uji coba pembukaan wisata di tengah PPKM level 3. Kedua objek wisata (obwis) itu adalah Pinus Pengger dan Seribu Batu yang masih berada di seputar kawasan Hutan Pinus Sari Mangunan, Kapanewon Dlingo, Bantul.
Sebelumnya, Hutan Pinus Sari Mangunan telah mendapat izin dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk uji coba pembukaan wisata. Dengan demikian, total ada tiga obwis yang dilakukan uji coba pembukaan di Bumi Projotamansari.
Keputusan penambahan dua obyek wisata di Bantul tertuang dalam surat yang diterbitkan Kemenparekraf Deputi Bidang Industri dan Investasi dengan nomor 177/SRT/DIR.INDUSTRI/IX/2021 pada 17 September 2021.
Bendahara Pinus Pengger, Sugiri mengatakan, pihaknya tahu soal rencana tersebut sejak Minggu (19/9/2021) kemarin. Karena itu, pihaknya akan melakukan uji coba penggunaan PeduliLindungi pada hari ini.
Baca Juga: Usulkan Pantai Selatan Lakukan Uji Coba, Bupati Bantul: Kami Siap Mengawasi Wisatawan
"Tadi rencana mau uji coba simulasi PeduliLindungi tapi terkendala hujan. Jadi kemungkinan uji cobanya besok sekalian ada peninjauan dari Dinas Pariwisata DIY," ujarnya kepada SuaraJogja.id, Selasa (21/9/2021).
Jika simulasi uji coba pembukaan wisata besok berjalan lancar, maka pada Kamis (23/9/2021) sudah mulai operasional. Kapasitas selama uji coba dibatasi maksimal 1.000 orang.
"Kalau dilogika 1.000 orang kan itu tidak dalam satu kunjungan, pasti datangnya bergantian," katanya.
Kendati demikian, susah sinyal masih jadi kendala dalam penggunaan PeduliLindungi. Pihaknya hanya mengandalkan wifi.
"Di sini sebenarnya ada wifi tapi itu pun terbatas kecepatannya. Apalagi nanti kalau diakses oleh banyak wisatawan," tutur Sugiri.
Baca Juga: PON ke-XX Papua, Bantul Kirim 33 Atlet untuk 11 Cabang Olahraga
Hal ini akan berdampak terhadap pengunjung. Pasalnya, pengunjung diwajibkan memindai barcode yang tertera pada aplikasi PeduliLindungi.
"Kalau mau masuk kan wisatawan harus memindai kodenya. Sementara di sini sinyal juga susah," katanya.
Ia menyebutkan, yang membedakan Pinus Pengger dengan Hutan Pinus Sari Mangunan adalah daya tarik wisata. Pinus Pengger menawarkan pemandangan saat malam hari dan pencahayaan untuk spot foto.
"Yang membedakan adalah pemandangan saat malam hari. Di sini ada lampu-lampu serta spot foto yang ikonik seperti segitiga dan tangan," katanya.
Sementara itu, Kasi Promosi dan Informasi Data Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi menyampaikan bahwa kedua tempat wisata itu sudah memiliki sertifikat kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan (CHSE).
"CHSE jadi syarat uji coba pembukaan destinasi wisata," terangnya.
Berita Terkait
-
Dari Musik Jazz hingga Hias Easter Egg: Deretan Aktivitas Seru Usai Lebaran untuk Liburan Keluarga
-
Liburan Paskah Tak Perlu Mahal, Ini 5 Wisata Magetan di Bawah Rp 30 Ribu
-
Gili Trawangan, Wisata Incaran Turis Lokal Maupun Mancanegara di Lombok
-
5 Tempat Wisata di Garut yang Lagi Hits, Cocok Dikunjungi Saat Libur Paskah
-
Menaksir Biaya Wisata Luar Angkasa seperti Katy Perry: Artis Dapat Gratis?
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin