SuaraJogja.id - Di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketujuh tahun, sejumlah anggota jaringan aktivis pergerakan 98 meminta ketegasan orang nomor satu di Indonesia tersebut menolak wacana amendemen Undang-undang Dasar (UUD) 1945 serta perubahan masa jabatan maksimal presiden dari dua menjadi tiga periode. Penolakan tersebut sangat dibutuhkan agar tidak mencederai ruh reformasi.
"Kita menolak amandemen tiga periode. Meski wacana itu sebenarnya bukan berasal dari Jokowi, tapi Jokowi terus di peta konflik itu," ungkap Ketua Umum Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis (PPJNA) 98 Anto Kusumayuda dalam konsolidasi aktivis 98 dari Yogyakarta, Minggu (26/09/2021).
Menurut Anto, Jokowi membuat pernyataan dan meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tetap menjalankan Pemilihan Umum (pemilu) pada 2024 mendatang. Dengan demikian polemik jabatan presiden tiga periode tersebut akan hilang.
Anto mensinyalir, wacana atau isu amandemen jabatan tiga periode itu dihembuskan kelompok Orde Baru (ORBA). Sebab bila amandemen tersebut direalisasikan maka orde reformasi tidak akan ada bedanya dengan ORBA yang melanggengkan kekuasaan presiden laiknya Presiden Soeharto.
Baca Juga: Partai Ummat Nilai Wacana Presiden 3 Periode dan PPHN Lewat Amandemen Tidak Relevan
"Kita sebagai kelompok reformis harus melakukan penguatan terhadap Jokowinya karena isu amandemen [tiga periode] itu menghancurkan reformasi. Kan reformasi itu dua periode, kalau ditambah satu periode kan simbol reformasinya hancur. Sama saja dengan Pak Harto [di masa orba]. Dan [wacana] itu memang sengaja mereka lakukan," tandasnya.
Selain ketegasan jabatan dua periode, aktivis 98 juga meminta Presiden untuk melakukan reshuffle kabinet. Sebab sejumlah menteri disebut tidak bekerja dengan baik dalam membantu kinerja Presiden. Kebijakan sejumlah menteri pun dinilai tidak pro rakyat. Mereka hanya mewakili oligarki dan kelompoknya sendiri.
Untuk menyuarakan kritikan tersebut kepada Jokowi, lanjut Anto para aktivis 98 melakukan konsolidasi di tingkat daerah. Setelah di Jakarta pada 17 September 2021 lalu, konsolidasi kedua dilakukan di DIY kali ini. Gerakan yang sama akan dilakukan di Surabaya pada 30 September 2021.
"Nah nanti di bogor sesuai jadwal Pak Jokowi, rencananya pada 4 oktober. Ada beberapa kelompok yang menyanggupi [kita] bertemu dengan presiden. Kalaupun tidak ya kita bakal demo ke presiden untuk mengingatkan cita-cita dan spirit reformasi," paparnya.
Sementara aktivis pergerakan 80-an, Tri Agus Susanto mengungkapkan, para aktivis berupaya kritis terhadap kebijakan yang tidak pro rakyat meski mereka mengawal dan mendukung Jokowi sampai akhir kepemimpinannya pada 2024 mendatang. Tri juga mengingatkan Jokowi untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM.
Baca Juga: Kepentingan Politik, Isu Masa Jabatan Presiden Disebut Bakal Jadi Tawar Menawar
“Mungkin saja Jokowi lupa menyelesaikan masalah pelanggaran HAM," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Beda dengan Pemerintahan Sebelumnya, Yusril Tegaskan Kasus 98 Bukan Pelanggaran HAM Berat
-
Fedi Nuril Tantang Prabowo Datang ke Aksi Kamisan: Supaya Kebenaran Terungkap
-
Soal 'Tali Kasih' Rp 1 Miliar dari Prabowo, IKOHI Tegaskan Proses Hukum Tak akan Berhenti
-
Duit Rp1 Miliar Buat Keluarga Korban Penculikan 98, Cuci Dosa Prabowo Subianto Jelang Dilantik
-
Sebut Penyitaan Penyidik KPK Bak Perampok, Aktivis 98 Bela Hasto PDIP: Aromanya Sudah Seperti Tersangka
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Data Ekonomi China Dorong Rupiah Berotot di Perdagangan Senin Pagi
-
Harga Emas Antam Mulai Naik Lagi, Hari Ini Tembus Rp1.476.000/Gram
-
Marselino Ferdinan Dituduh Biang Kerok Eliano Reijnders Dicoret STY: Kalah Sama Camat...
-
Perbandingan Giovanni Van Bronckhorst vs Shin Tae-yong, Adu Pantas Jadi Pelatih Timnas Indonesia
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
Terkini
-
UMKM Konsumtif, Program Penghapusan Utang ala Presiden Prabowo Bisa Tak Efektif
-
Sororti Penyerapan Susu Peternak Lokal, Pemerintah Didorong Berikan Perlindungan
-
Viral Kegaduh di Condongcatur Sleman, Ternyata Pesta Miras Berujung Keributan
-
Solusi Kerja dan Kreativitas: Janji Harda-Danang Gaet Suara Pemuda Sleman
-
Keluhan Bertahun-tahun Tak Digubris, Pedagang Pantai Kukup Gunungkidul Sengsara Akibat Parkir