Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 27 September 2021 | 17:34 WIB
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Dok: Pemprov Jateng)

SuaraJogja.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertemu dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di Klaten, Jawa Tengah, dalam acara Grebeg Apem Yaaqowiyyu Kyai Ageng Gribig di Jatinom Klaten, Jumat (24/9/2021) lalu. Wacana duet Airlangga-Ganjar pun santer beredar setelah pertemuan itu.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Wawan Masudi menyebut bahwa pertemuan keduanya memang wajar dilakukan, mengingat jabatan Ganjar sebagai Gubernur yang berkewajiban mendampingi seorang Menteri ketika berkunjung ke daerahnya.

Namun selain itu, ia menilai ada juga komunikasi politik yang dilakukan oleh keduanya. Terlebih keduanya juga merupakan politisi yang saat namanya tengah santer dijagokan maju untuk calon presiden 2024 mendatang.

"Itu saya kira bentuk komunikasi politik yang wajar saja antara politisi. Ini merupakan bentuk komunikasi politik yang wajar antar politisi," kata Wawan saat dihubungi awak media, Senin (27/9/2021).

Baca Juga: Parwa Institute: Gerindra Bakal Usung Sandiaga di Pilpres 2024, Prabowo jadi King Maker

Wawan tidak memungkiri bahwa tujuan komunikasi politik itu ada banyak. Menurutnya justru jika dikaitkan dengan Pilpres 2024 masih terlalu jauh.

"Tetapi setidaknya bahwa para politisi, para figur utama yang punya potensi itu saling berkomunikasi satu sama lain, kan menunjukkan itu to," tuturnya.

Ditanya mengenai peluang Ganjar-Airlangga pada Pilpres 2024 mendatang, diakui Wawan, masih terlalu dini untuk memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang bakal terjadi. Ia tetap meyakini bahwa komunikasi yang dijalin sekarang pun tidak akan langsung mengarah pada pencalonan itu.

"Menurut saya kok masih terlalu jauh ya untuk diprediksi sekarang. Maksudnya komunikasi yang ada itu belum akan ke arah pada proses untuk pengajuan calon presiden dan wapres. Masih belum ke situ artinya masih lama," ucapnya.

Wawan menyatakan, bentuk-bentuk komunikasi politik antarpolitisi yang dilakukan sekarang belum bisa dibaca lebih jauh.

Baca Juga: Diharapkan Berduet Airlangga-Ganjar Disebut Bisa Jadi Penyejuk Bagi Indonesia

Sebelumnya diberitakan Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Kota Surabaya menanggapi positif wacana duet Airlangga Hartarto dengan Ganjar Pranowo menjelang pemilihan presiden.

"Soal koalisi nantinya merupakan domain DPP Partai Golkar, jadi kami sebagai prajurit selalu bersiap saja manakala Pak AH akan berkoalisi dengan siapa," kata Ketua DPD Partai Golkar Surabaya Arif Fathoni di Surabaya.

Airlangga merupakan ketua umum Partai Golkar, sedangkan Ganjar kader PDI Perjuangan yang kini menjadi gubernur Jawa Tengah. Baik Golkar maupun PDI Perjuangan sejauh ini belum memutuskan siapa kader yang akan diusung ke bursa pemilu presiden dan wakil presiden.

Arif Fathoni mengapresiasi wacana duet tersebut karena menurutnya merupakan kombinasi yang pas.

Manakala duet itu terjadi, kata dia, merupakan kombinasi yang ideal, antara seorang ekonom yang telah diakui keberhasilannya oleh negara lain dan Ganjar yang disukai oleh kalangan milenial.

"Duet tersebut akan membuat Indonesia semakin sejuk karena karakter Pak AH yang ketenangannya mampu menjaga Indonesia dari turbulensi ekonomi karena COVID-19, dengan sosok Ganjar yang dikenal merakyat, Insya Allah Indonesia akan sejuk jika duet tersebut bisa terlaksana," ujarnya.

Load More