SuaraJogja.id - Aksi pelecehan seksual dengan kedok ritual yang dilakukan guru ngaji di Kalurahan Mulo Kapanewon Wonosari memunculkan fakta baru. Pelaku berinisial G selama ini diketahui banyak mengampu pengajian dan melatih group kesenian islami Hadroh yang semua anggotanya adalah perempuan.
Selain jadi guru ngaji dan hadroh, dalam keseharian bapak 1 anak ini adalah Penjaga Sekolah Dasar (SD) Negeri Mulo Baru yang berada di Kalurahan Mulo. Lelaki ini dikabarkan telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Kepala Sekolah SD N Mulo Baru, Wiji membenarkan jika G adalah penjaga sekolahnya. Meskipun G berasal dalam satu kelurahan dan rumahnya hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari sekolah namun G tinggal di sekolah yang berada di jalan Baron tersebut.
Selain menjaga sekolah, Wiji mengakui jika G memang sering menjadi guru ngaji secara berkeliling dari perkampungan seputaran sekolah tersebut. Pengajian itu bergiliran dari rumah satu anggota ke anggota yang lain.
"Beliau memang sering mengajar mengaji di sekolah,"ujar dia, Selasa (28/9/2021).
Terkait dengan informasi jika G terlibat kasus pelecehan seksual, ia mengaku belum menerima laporan yang mengarah aksi pelecehan yang dilakukan oleh pelaku ke siswa SD tersebut. Namun ia mengaku mendengar kabar tersebut dari masyarakat sekitar.
Ia beralasan selama ini tidak ada kegiatan apapun di sekolah berkaitan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Namun jika pelecehan seksual itu terjadi di luar sekolah, ia menandaskan tidak mengetahuinya.
"Toh kalau itu terjadi di luar sekolah kami juga ndak tahu,"paparnya.
Wiji memastikan peristiwa pelecehan seksual tersebut bukan dalam kegiatan sekolah namun bisa saja terjadi saat pengajian di luar sekolah. Karena selama PPKM semua kegiatan sekolah diliburkan termasuk esktra kurikuler ditiadakan.
Baca Juga: BEM SI soal TWK KPK: Isi Pertanyaan Menyinggung Agama, Rasis dan Pelecehan Seksual!
Saat PPKM memang yang ada hanyalah pembelajaran secara daring, jikapun ada yang masuk hanyalah siswa tertentu saja.
Setelah mendapat informasi terkait dengan aksi pelecehan seksual tersebut Wiji lantas memanggil G untuk menghadap dirinya. Saat itu, ia langsung menginterograsi yang bersangkutan.
"Dia itu tidak secara langsung mengakuinya. Tetapi itu pengajian adalah pengajian bergilir,"ujar dia.
Karena G tinggal di sekolah maka suatu ketika pengajian tersebut diselenggarakan di sekolah. Namun ia menandaskan pengajian tersebut bukan bagian dari kegiatan sekolah dan murni kegiatan santri (murid) dari G.
Kepala sekolah ini mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena yang bersangkutan tidak mengakuinya dan memang tidak ada laporan. Jika ada laporan harus ada saksi dan bukti sehingga pihaknya baru bisa menindaklanjutinya.
"Dia itu sudah PNS. Tetapi bertugas berapa lama kurang tahu karena saya bukan kepala sekolah definitif, hanya pelaksana tugas. Kebetulan di SD ini jabatan kepala sekolah kosong,"terangnya.
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Proses Berlanjut, Terduga Pelaku Pemukulan Ojol di Sleman Diserahkan ke Polisi
-
Pakar Soroti Peluang Kerja Luar Negeri, Kabar Gembira atau Cermin Gagalnya Ciptakan Loker?
-
Menko Airlangga Sentil Bandara YIA Masih Lengang: Kapasitas 20 Juta, Baru Terisi 4 Juta
-
Wisatawan Kena Scam Pemandu Wisata Palsu, Keraton Jogja Angkat Bicara
-
Forum Driver Ojol Yogyakarta Bertolak ke Jakarta Ikuti Aksi Nasional 20 November