SuaraJogja.id - Kemendikbudristek akan berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana mengintegrasikan aplikasi PeduliLindungi untuk pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah. Kebijakan ini diberlakukan untuk mencegah penyebaran COVIDovid-19 di lingkungan sekolah.
Menanggapi rencana ini, Pemda DIY mulai mengajukan QR Code aplikasi tersebut ke pemerintah pusat. Sebab selama pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Levek 3, sejumlah DIY sudah melakuan ujicoba PTM terbatas.
"Ya kita juga mengajukan [integrasi peduli lindungi] untuk sekolah, tapi belum dapat [qr code]," ujar Sekda DIY, Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (28/09/2021).
Menurut Aji, saat ini sekolah mulai mengajukan permohonan QR Code Peduli Lindungi. Pemanfaatan aplikasi tersebut bisa mendeteksi secara kesuluruhan riwayat peserta didik, khususnya dalam vaksinasi dan tracing.
Baca Juga: Lampu-lampu di Malioboro Kembali Normal, IDI DIY Harap Pemkot Berkaca dari Negara Lain
Bahkan setiap siswa yang melakukan tes antigen atau PCR pun terekam dalam aplikasi tersebut. Dengan demikian tracing bisa dilakukan dengan lebih mudah bila muncul kasus penularan COVID-19.
"Lalu check in dan check out bisa membantu memantau seseorang misal ditemukan kasus positif maka bisa ditracing," ujarnya.
Meski DIY siap, Pemda menunggu keputusan pemerintah pusat. Sebab kewenangan penggunaan aplikasi tersebut berada di Kemenkes, termasuk dalam layanan penerbitan QR code.
"Apakah kemudian dipikirkan, apakah nanti terbalik petugas sekolah yang men-scan barcode (siswa), kan dua macam kita yang men-scan atau kita ada QR code di situ bisa discan petugas. Kita siap saja karena baca qr code kan pakai hp saja," paparnya.
Namun aplikasi Peduli Lindungi itu, lanjut Aji belum bisa dimanfaatkan di Sekolah Dasar (SD). Sebab sebagian besar siswa yang berusia dibawah 12 tahun belum mendapatkan vaksinasi COVID-19.
Baca Juga: Keberadaan Pabrik Obat Terlarang di DIY Baru Terungkap, Ini Dugaan Kriminolog UGM
"Kalau untuk siswa SD kan belum punya peduli lindungi ya skrining saja cek suhu badan," ujarnya.
Aji menambahkan, selain sekolah, sejumlah kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemda DIY juga memasang QR Code aplikasi Peduli Lindungi. Saat ini baru ada 13 perkantoran yang memasang QR Code aplikasi tersebut,
Pemakaian aplikasi ini belum bisa dilakukan serentak ke seluruh OPD. Sebab respon layanan QR Code di tingkat Kemenkes tidak berbarengan.
Misalnya di Kantor Gubernur di Kepatihan Pemda DIY, Pemda sudah mengajukan permohonan QR Code ke Kemenkes sejak dua minggu lalu. Namun hingga saat ini belum juga dikirim Kemenkes.
"Nggak tahu mungkin kapasitas karena permintaan seluruh Indonesia cukup banyak. Perlu ada mekanisme yang berbeda ya di Pusdatin Kemenkes," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis, Pj. Gubernur Teguh Uji Coba ke Sekolah
-
Harapan Baru di Kampung Sanem, Asmat: Sekolah Baru untuk Semua Warga
-
Pentingnya Fasilitas Pendidikan Terintegrasi dengan Perumahan: Investasi Terbaik untuk Masa Depan
-
Nggak Bebas Berekspresi dan Nggak Modis Jadi Alasan Siswa Abaikan Aturan
-
Prabowo Saja yang Terpajang, Siswa Copot Foto Gibran di Sekolah, Netizen: Sampai Segitunya
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
PR Poros Maritim Prabowo: Belajar dari Ketahanan ala Jenderal Soedirman
-
Fokus Isu Anak dan Perempuan, Calon Bupati Sleman Kustini Bahas Pembangunan Nonfisik dengan DPD RI
-
Dari Rumah Sakit Hingga Penggergajian Kayu: Reka Ulang Pengeroyokan Remaja Bantul Ungkap Fakta Mengerikan
-
Ferry Irwandi vs Dukun Santet: Siapa Surasa Wijana Asal Yogyakarta?
-
Terdampak Pandemi, 250 UMKM Jogja Ajukan Hapus Hutang Rp71 Miliar